Wamenag: Aktivis PWN Bisa Jadi Duta Moderasi
BOYANESIA – Wakil Menteri Agama (Wamenag), Zainut Tauhid Sa’adi menutup Perkemahan Wirakarya Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan (PWN PTK) XVI pada Jumat (26/5/2023). Prosesi penutupan berlangsung meriah di Kampus 2 IAIN Sultan Amai Gorontalo dengan beragam pagelaran seni dan tarian tradisional Gorontalo yang dibawakan oleh perwakilan kontingen PWN.
Kepada peserta PWN, Zainut merasa bangga kepada mahasiswa Pramuka Penegak-Pandega Perguruan Tinggi Keagamaan yang sangat serius, bekerja keras, berdedikasi memberikan pengabdiannya kepada masyarakat, seraya menggali pengetahuan dan pengalaman selama mengikuti perkemahan.
"Pelajaran yang tidak hanya pada tataran konsep dan teori, namun lebih dari itu adalah penerapan nilai-nilai kepramukaan mampu di implementasikan pada pergaulan kita sehari-hari, dan itu semua diterima pada setiap tahap kegiatan," ujar Zainut dalam keterangan tertulis yang diterima Boyanesia, Ahad (28/5/2023).
Zainut pun meyakini bahwa, tema ‘Merawat Keberagaman dan Perdamaian dalam Bingkai Moderasi Beragama’ ini telah menjadi spirit bagi peserta PWN dalam melaksankan kegiatan-kegiatan yang ada.
"Saya kira dengan banyaknya perjumpaan para peserta yang datang dari berbagai daerah, mampu untuk merekatkan ke-Indonesiaan kita yang sangat besar dan kaya," ucap Zainut.
Dia berpesan kepada para peserta PWN untuk terus memupuk rasa persaudaraan. Caranya terus jalin komunikasi dengan semua teman yang menjadi peserta kegiatan ini, bangun spirit kebersamaan dalam bingkai keberagaman, bangun persaudaraan dan persatuan dalam bingkai kebhinekaan.
"Bangkitkan rasa cinta tanah air dengan terus taat dan patuh pada aturan-aturan yang telah disepakati bersama," kata Zainut.
Zainut menegaskan bahwa setiap aktivis gerakan pramuka PWN bisa menjadi duta demokrasi, yaitu generasi yang memiliki cara pandang, sikap, dan praktik berdemokrasi dengan mengejawantahkan esensi ajaran agama, moral dan Pancasila.
Menurut dia, tujuannya adalah untuk melindungi martabat kemanusiaan dan membangun kemaslahatan berlandaskan prinsip kejujuran, keadilan, musyawarah, gotong royong dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan bersama.
Zainut mengatakan, momentum suksesi kepemimpinan nasional harus berjalan dengan damai, aman, tertib dan bermartabat serta tidak terjebak dalam praktik politik aliran dan politik identitas yang berpotensi memecah belah kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Sehingga kehidupan berdemokrasi dapat berjalan dengan tertib, aman, damai, dan beretika, serta menghasilkan para pemimpin bangsa yang berkualitas, berintegritas, dan mencintai rakyatnya,” jelas Zainut.
Sekadar diketahui, acara penutupan PWN PTK tersebut juga dihadiri bupati Gorontalo Nelson Pomalingo, Rektor IAIN Sultan Amai Gorontalo Zulkarnaen Suleman, para Rektor/Ketua PTKI (Rektor UIN, IAIN, STAIN dan PTKIS), Kakanwil Kemenag Gorontalo dan Forkopimda Pemprov Gorontalo.
Baca Juga:
Penerus Ustaz Arifin Ilham Minta 41 Santriwati Korban Pencabulan Diberi Pendampingan
Pendakwah Bawean Raih Doktor Honoris Causa dari UIPM Malaysia
Pelajar Bawean Belajar Jadi Konten Kreator yang Berfaedah
Hari Ibu Internasional, Hamish Daud Unggah Foto Ibunya yang Berasal dari Bawean
Berhijrah ke NU, Ustaz Hanan Attaki Siap Ngopi Bareng Gus Nadir