News

Pendakwah Bawean Raih Doktor Honoris Causa dari UIPM Malaysia

KH Aba Abror Al Muqoddam, dai muda asal Pulau Bawean, Jawa Timur. Alumnus Universitas al-Azhar Kairo ini meraih gelar doktor Honoris Causa dari UIPM Malaysia.

BOYANESIA -- Pendakwah asal Pulau Bawean, KH Aba Abror Al Muqoddam meraih gelar Doktor Honoris Causa dalam bidang Dakwah dan Studi Islam dari Universal Institute of Professional Management (UIPM) Malaysia pada Rabu (24/5/2023). Gus Aba, sapaan akrabnya, membenarkan bahwa dirinya baru saja mendapatkan gelar kehormatan tersebut.

Namun, menurut dia, pengukuhannya rencananya masih akan digelar di Bekasi dan waktunya masih belum ditentukan, karena masih menunggu panggilan dari dewan profesor.

"Ya benar, saya baru dapat gelar doktor honoris causa dari UIPM Malaysia mas, Insya Allah kalau tidak ada perubahan pengukuhannya di Bekasi," ujar Gus Aba saat dikonfirmasi Boyanesia, Rabu (24/5/2023).

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Dia pun merasa terharu dan bahagia setelah diberikan gelar kehormatan itu. Meskipun hidup di pulau terpencil, Gus Aba yakin semua orang Bawean juga bisa meraih kesuksesan jika Allah berkehendak.

"Perasaan bahagia bercampur haru, menunjukkan campur tangan Allah sepenuhnya, karena jika Allah menghendaki, biarpun hidup di pulau terpencil, namun sangat mudah bagi Allah. Dan di manapun kita berada sebenarnya memiliki peluang yang sama untuk sukses," ucap Gus Aba.

UIPM Malaysia memberikan gelar Doktor Honoris Causa tersebut karena Gus Aba dinilai telah berkontribusi dalam bidang tasawuf. Bahkan, tulisan Gus Aba yang berjudul "Menyelami Lebih Dalam Samudera Tasawuf Islam" dimuat di jurnal Universal Journal.

"(Alasannya karena) pengabdian dalam dakwah tasawuf dan tulisan saya yang di jurnal internasional menarik untuk menjadi perbincangan, untuk di angkat dalam perkembangan dakwah di Eropa dan Amerika," kata jebolan Universitas Al Azhar Mesir ini.

Setelah mendapat gelar doktor ini, Gus Aba pun mengutip firman Allah SWT dalam surat An-Naml ayat 40:

هذا من فضل ربي ليبلوني ءأشكر أم أكفر

"Ini adalah anugerah tuhanku untuk mengujiku apakah aku bersyukur atau justru kufur."

Gus Aba menjelaskan, di balik penganugerahan (tasyrif) terdapat taklif (pembebanan), yaitu dakwah dan khidmat kepada umat dan bangsa. "Mohon doa dan nasehat selalu semoga al faqir dimampukan mengemban amanah yang berat ini, tidak tertipu dan sombong dengan gelar yang di sandang," jelas Gus Aba.

Dia juga mengucapkan terimakasih kepada Prof Agusdin sebagai promotor UIPM Indonesia. Begitu juga kepada Prof Mohammad Sholeh Ridwan sebagai Presidan UIPM Indonesia. Tidak lupa, dia juga berterimakasih kepada kedua orang tuanya.

"Terimakasih juga kepada para masyaikh, istri, dan semua ahbab yang selalu tulus mendoakan, semoga Allah membalas kebaikan panjenengan semua," tutupnya.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Scribo Ergo Sum - Sampaikanlah walau satu berita