News

Guru Besar UI Ungkap Peran Suku Bawean Sebarkan Tarekat di Singapura

Guru besar Universitas Indonesia (UI), Yon Machmudi

JAKARTA -- Dosen Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Prof Yon Machmudi akan dikukuhkan menjadi Guru Besar dalam bidang Ilmu Sejarah pada Rabu (9/10/2024) besok. Dalam rihlah keilmuannya, Prof Yon pernah menulis tentang peran suku Bawean dalam menyebarkan tarekat di Singapura.

Karya tulis yang pernah diterbitkan di jurnal terindeks Scopus tersebut berjudul “The Baweanese diasporic tradition and its role in spreading the tarekat in Singapore”. Tulisan ini diterbitkan di jurnal Cogent Arts and Humanities tahun 2024.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Untuk menulis ini, Prof Yon datang langsung ke Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur. "Dua tahun lalu saya ke Bawean satu minggu dan terus ke Singapura menemui keturunan Bawean di sana," ujar Prof Yon kepada boyanesia, Selasa (8/10/2024). 

Dalam penelitiannya ini, Prof Yon menjelaskan, kegiatan mengembara (ngoker lange) telah dilakukan di masa lalu dan terus dipraktikkan hingga saat ini oleh suku Bawean, baik untuk tujuan ekonomi maupun keagamaan.

"Melalui tradisi ngoker lange, praktik tarekat sufi menyebar ke Singapura," kata Prof Yon.

Karya ilmiah yang ditulisnya ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana tradisi diaspora masyarakat Bawean berkontribusi terhadap perkembangan lembaga tarekat bernama Tarekat Qadiriyah wan Naqsyabandiyah (TQN) di Singapura.

Dalam penelitian ini, Prof Yon menggunakan metode interdisipliner yang memanfaatkan pendekatan historis dan kultural. Data dikumpulkan melalui penelitian pustaka, observasi langsung, dan wawancara dengan masyarakat Bawean yang ada di utara Gresik, Jawa Timur dan Singapura.

Penelitian Prof Yon ini menemukan bahwa diaspora Bawean memainkan peran penting dalam menyebarkan tarekat di Singapura. Kiai Usman Al-Ishaqy (1915-1984) dan Kiai Mohd Hassan Ash'ari bin Mustafa al-Bakri (1921-2007) merupakan tokoh kondang yang berjasa mengembangkan tarekat di Singapura.

Untuk diketahui, Prof Yon dikukuhkan menjadi guru besar berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi tertanggal 6 Mei 2024 nomor 48501/M/07/2024 tentang kenaikan jabatan akademik dosen.

Prof Yon kini menjabat sebagai Kaprodi Kajian Timur Tengah dan Islam Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI) untuk periode 2017-2025, serta anggota komite SKSG UI tahun 2020-2025. Selain itu, ia juga merupakan pengajar Program Studi Arab FIB UI.

Prof Yon menamatkan S1 di Universitas Indonesia pada tahun 1996 dan melanjutkan studi dalam bidang Islamic Studies melalui joint program Howard University – School of Islamic and Social Sciences, Virginia, AS, dan lulus pada tahun 1999. Gelar Doktor diperolehnya di tahun 2007 dalam bidang Asian Studies, Australian National University.

 

Berita Terkait

Image

Khatib Sholat Jumat Soroti Masuknya Narkoba di Bawean

Image

Buah Merah, Buah Surga Berkhasiat dari Pulau Bawean

Image

Webisode tentang Orang Bawean di Singapura

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Scribo Ergo Sum - Sampaikanlah walau satu berita