Sejarah

Arti Nama Bawean, Pulau Mungil di Sebelah Utara Gresik

Potret udara Pulau Bawean. Foto: Muhyiddin Yamin

BOYANESIA.REPUBLIKA.CO.ID -- Mungkin sudah banyak yang tahu bahwa Bawean adalah sebuah pulau mungil yang terletak di sebelah utara Kabupaten Gresik, Jawa Timur.  Namun, tahukah Anda tentang arti nama Pulau Bawean? Jika belum, mari kita terlusuri.

Nama pulau ini berasal dari aksara Jawa Kuno atau aksara Kawi (dari bahasa Sanskerta) yang berarti "ada sinar matahari". Karena, pada tahun 1350, para pelaut melihat sekilas cahaya di sekitar Bawean.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Sedangkan menurut kitab Negarakertagama, Pulau Bawean dinamakan Buwun. Pada abad 18-20, pulau ini sempat diberi nama Lubok oleh Belanda. Namun, nama Bawean tetap digunakan di kalangan penduduk setempat dan nama Lubok ditinggalkan pada 1940-an.

Baca Juga: Bayaran Ronaldo dan Messi pada 2023, Siapa yang Lebih Tinggi?

Pulau ini juga dikenal dengan nama Bhebien (Bahasa Bawean). Sedangkan orang Malaysia atau Singapura sering memanggil orang Bawean dengan nama Boyan.

Sebelumnya Pulau Bawean berada di bawah kekuasaan Surabaya. Tapi, pada tahun 1974, Bawean dijadikan hak milik oleh Kabupaten Gresik.

Di mana lokasi Persisnya?

Bawean adalah sebuah pulau di Indonesia. Letaknya di utara Pulau Jawa,  sekitar 120 kilometer dari Kabupaten Gresik. Ini adalah pulau kecil yang hanya memiliki diameter 15 kilometer dan merupakan rumah bagi gunung berapi yang sudah punah.

Baca Juga: Pemilu Curang dan Ancaman Disintegrasi Bangsa

Berdasarkan Sensus 2010, jumlah penduduknya mencapai 75.000 jiwa, namun kini dihuni oleh sekitar 107.000 lebih penduduk. Sementara, puluhan ribu suku Bawean juga merantau dan bekerja di luar Bawean termasuk Malaysia dan Singapura.

Seperti apa kehidupan suku Bawean?

Orang Bawean yang merantau dan bekerja di Malaysia atau Singapura sering mengirimkan uang ke kerabatnya yang ada di Pulau Bawean.

Baca Juga: Ghaya al-Ahbabi, Aktivis Lingkungan Berjilbab yang Bikin Gebrakan

Penduduk  yang tinggal di pulau itu hanya sibuk menanam padi, jagung, kentang, dan kelapa. Penduduk pulau Bawean juga suka memancing dan mencari ikan ke laut.

Pengaruh Melayu banyak ditemukan dalam adat istiadat, upacara, dan tarian rakyat mereka. Sebagian besar penduduk pulau ini adalah Muslim Sunni. Bisa dikatakan, penduduk pulau Bawean 100 persen beragama Islam dan mayoritas mengikuti organisasi Nahdlatul Ulama (NU) yang berpaham Aswaja.

 

Berita Terkait

Image

Khatib Sholat Jumat Soroti Masuknya Narkoba di Bawean

Image

Buah Merah, Buah Surga Berkhasiat dari Pulau Bawean

Image

Tradisi Merangkak di Antara Dua Kaki Ibu untuk Merantau

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Scribo Ergo Sum - Sampaikanlah walau satu berita