Khataman Shahih Bukhari Muslim di Tebuireng, Lanjutkan Tradisi Mbah Hasyim
BOYANESIA -- Menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, Pondok Pesantren Tebuireng di Jombang kembali membuka pengajian kitab Shahih Bukhari Muslim yang diwariskan KH Hasyim Asy’ari. Khataman kitab hadits ini tidak hanya diikuti oleh kalangan santri, tapi juga terbuka untuk masyarakat umum.
Mudir Mahad Aly Hasyim Asy'ari Tebuireng, KH Nur Hannan mengatakan, pengajian kitab Shahih Bukhari Muslim ini sudah berlangsung sejak bulan Syaban. “Biasanya dimulai tanggal 10 bulan Syaban itu sudah mulai pengajian yang di pondok itu khataman Shahih Bukhari dan khataman Shahih Muslim, gantian. Itu melanjutkan tradisi Hadatussyekh Mbah Hasyim Asy’ari,” ujar Kiai Hannan kepada Boyanesia, Jumat (17/3/2023).
Dia menjelaskan, kajian kitab Shahih Bukhari Muslim untuk umum tersebut bisa diikuti secara luring maupun daring melalui kanal Youtube Tebuireng. Khusus di buan Syaban, masyarakat bisa mengikuti pengajian ini pada pukul 13.30-15.00 WIB, pukul 16.00-17.30 WIB, dan pukul 20.00-21.30 WIB.
Sedangkan pada Ramadhan nanti, pengajian kitab hadis ini akan digelar pada pukul 10.00-13.00 WIB, pukul 16.00-17.30 WIB, dan pukul 18.00-19.00 WIB.
“Pelaksanaannya di masjid pondok Tebuireng, itu biasanya dimulai pagi mulai jam 8 sampai jam 11. Kemudian sore mulai jam empat sampai menjelang Maghrib. Dan itu terbuka untuk umum. Jadi siipapun bisa mengikuti pengajian itu,” ucap dia.
Masyarakat yang mengikuti pengajian kitab Shahih Bukhari Muslim hingga khatam nanti bisa meminta lembaran sanad hingga KH Hasyim Asy'ari ke pengurus Pesantren Tebuireng. “Setelah pengajian nanti ada ijazah sanad sesuai dengan traadisi pesantren,” kata Kiai Hannan.
Dalam bulan Ramadhan, Kiai Hannan sendiri biasanya tidak hanya menggelar pengajian di pesantren, tapi juga di daerah lainnya. “Di samping kegiatan itu juga ada kegiatan di luar, jadwal rutin ngaji juga menjelang buka puasa, ada yang ba’da Subuh di beberapa tempat,” jelas dia.
Jadi, tambah dia, selain kitab-kitab yang sudah dibaca setiap hari di pesantren, juga ada kitab khusus yang dibaca untuk bulan Ramadhan. Menurut dia, hal itu penting untuk memberikan motivasi dan semangat kepada para jamaah agar lebih memaksimalkan Ramadhan.
“Jadi bulan Ramadhan ini harus diisi dengan kegaitan-kegiatan ibadah, baik yang wajib maupun yang sunah,” tutupnya.
Baca Juga:
5 Amalan Sunnah Malam Jumat Sampai Keesokan Harinya
Viral Amalan untuk Dibaca di Jumat Terakhir bulan Rajab, Rezeki tak Terputus Setahun
Kisah Musafir Legendaris yang Dipaksa Munum Miras