31 Kali Ancaman Menakutkan dalam Surat ar-Rahman
BOYANESIA -- Alquran penuh dengan penjelasan yang menakjubkan serta di banyak ayat ia mendorong makhluk untuk bersyukur. Dalam Surat Yasin, Allah SWT setidaknya dua kali disebutkan, Tidakkah mereka bersyukur?
Dalam Alquran, Allah SWT juga berfirman,
وَسَنَجْزِى الشّٰكِرِيْنَ
“Kami akan memberikan balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” (QS. Ali Imran [3]: 145).
Demikian juga dalam Surat Ibrahim ayat 7 dan Surat az-Zumar ayat 66. Dalam bukunya yang berjudul “Misteri Puasa, hemat & Syukur”, Badiuzzaman Said Nursi menjelaskan bahwa dari ayat-ayat tersebut telah diungkapkan secara jelas bahwa amal paling mulia yang dituntut oleh Sang Pencipta Yang Maha Penyayang dari hamba adalah bersyukur.
Secara tegas dan jelas, Alquran mengajak manusia untuk bersyukur serta menempatkannya dalam posisi yang sangat penting sekaligus menjelaskan bahwa sikap enggan bersyukur merupakan bentuk pendustaan dan pengingkaran terhadap berbagai nikmat ilahi.
“Sebanyak 31 kali Alquran memberikan ancaman menakutkan dalam surah ar-Rahman lewat ayat, Maka, nikmat Tuhan yang manakah yang kalian dustakan?!”,” jelas Nursi.
Nursi menuturkan, Alquran menunjukkan bahwa sikap enggan bersyukur merupakan bentuk pendustaan dan pengingkaran. Sebagaimana Alquran al-Hakim menerangkan bahwa syukur adalah hasil dan tujuan penciptaan, demikian halnya dengan alam yang laksana Alquran besar juga memperlihatkan bahwa hasil terpenting dari penciptaan seluruh entitas adalah syukur.
“Hal itu karena bila diperhatikan dengan seksama akan diketahui bahwa bentuk dan komposisi alam telah didesain dan dibuat dalam satu model dan corak tertentu di mana ia menghasilkan dan membuahkan syukur,” kata Nursi.
Segala sesuatu dari satu sisi mengarah kepada syukur. Bahkan, menurut Nursi, seolah-olah buah terpenting dari pohon penciptaan adalah syukur. Dan bahkan seolah-olah produk termulia yang dihasilkan oleh pabrik alam adalah syukur.
Hal itu karena kita melihat bahwa “entitas alam” telah dibentuk dalam satu model dan pola yang menyerupai lingkaran besar, sementara kehidupan dicipta guna memerankan titik pusat di dalamnya. Maka kita melihat seluruh entitas melayani dan mengarah pada kehidupan. Ia menyediakan segala kebutuhan dan perlengkapannya. Jadi, Sang Pencipta alam memilih kehidupan di antara seluruh entitas-Nya.
Kemudian kita melihat bahwa “dunia makhluk hidup” dihadirkan dalam bentuk lingkaran luas di mana di dalamnya manusia berperan sebagai titik pusat. Tujuan yang diharapkan dari keberadaan makhluk hidup biasanya terpusat pada manusia.
Nursi mengatakan, Sang Pencipta Yang Mahamulia mengumpulkan seluruh makhluk hidup di seputar manusia dan menundukkan semuanya untuk melayani manusia. Dia menjadikan manusia sebagai pemimpin dan penguasa atas mereka. Jadi, Sang Pencipta Yang Mahaagung memilih manusia di antara sekian makhluk hidup. Bahkan Dia menjadikannya sebagai objek kehendak-Nya dan target keinginan-Nya.
Baca Juga:
5 Amalan Sunnah Malam Jumat Sampai Keesokan Harinya
Viral Amalan untuk Dibaca di Jumat Terakhir bulan Rajab, Rezeki tak Terputus Setahun
Kisah Musafir Legendaris yang Dipaksa Munum Miras