Wisata

Tiga Fakta Unik Suku Bawean, Hobinya Merantau ke Luar Negeri

Perantauan suku Bawean di Malaysia saat menggelar acara silaturrahim. Foto: Facebook AOP

BOYANESIA -- Salam toghellen (bahasa Bawean, saudara)...Suku Bawean termasuk salah satu suku Indonesia yang berada di Pulau Bawean. Pulau berjuluk Pulau Putri ini terletak di Laut Jawa, sekitar 135 kilometer sebelah utara Gresik, Jawa Timur. Saat ini, Pulau Bawean menjadi salah destinasi wisata favorit di Jawa Timur.

Apakah kamu sudah pernah berkunjung ke pulau ini?

Pulau Bawean memiliki keindahan alam yang menakjubkan, sehingga banyak orang penasaran datang sendiri untuk membuktikan pesonanya.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Nah, Jika kamu ada rencana berkunjung ke sana ada baiknya kamu tahu beberapa fakta menarik tentang suku Bawean berikut ini:

Pertama, Hobinya Merantau Jauh

Orang Bawean identik dengan merantau. Mereka merantau untuk mencari penghidupan yang lebih layak bagi orang Bawean. Pemuda belum dianggap dewasa kalau belum merantau. Tempat perantauan mereka pun bukan main-main jauhnya. Mereka suka merantau ke luar negeri.

Negara-negara yang dijadikan rantauan orang Bawean, yaitu Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Vietnam, sampai Australia. Di sejumlah negara itu, suku Bawean juga membentuk komunitas tersendiri. Bahkan di Singapura, perantauan Bawean terkenal dengan julukan orang-orang Boyan.

Baca juga: Boyan Panggilan Suku Bawean di Malaysia dan Singapura

Kedua, Suku Bawean Multikultural alias Miniaturnya Indonesia

Orang Bawean dikategorikan sebagai suku tersendiri yang disebut dengan suku Bawean. Namun, sebenarnya mereka multi etnis alias berasal dari banyak suku di Indonesia yaitu, Bugis, Madura, Jawa hingga Palembang.

Dulunya, Pulau Bawean merupakan tempat persinggahan dari suku-suku tersebut. Hingga akhirnya, mereka menetap bersama dan melebur menjadi sebagai Suku Bawean. Namun, meskipun terdiri dari beragam suku orang-orang Bawean sangat toleran.

Baca juga: Suku Bawean Berasal dari Mana?

Ketiga, Perempuannya Suka Memakai Perhiasan

Dalam bukunya yang berjudul Bawean dan Islam, antropolog asal Belanda, Jacob Vredenbregt mengungkapkan bahwa sebagian besar perempuan Bawean menghiasi tubuhnya dengan perhiasan emas. Bahkan, saat pergi ke pasar pun di leher dan tangan emmak-emmak Bawean akan dipenuhi dengan perhiasan emas.

Emas yang berupa gelang kalung dan cincin kebanyakan mereka beli dari Singapura. Orang Bawean lebih suka menyukai perhiasan dari luar negeri karena menurut mereka kualitasnya lebih bagus dibanding yang lain. Memakai emas juga sebuah tanda bahwa keluarga mereka sukses di perantauan.

Baca juga: Catatan Antropolog Belanda tentang Isra Miraj di Pulau Bawean

Unit banget bukan fakta tentang suku Bawean? Jika kamu menemukan keunikan lainnya tentang Bawean bisa kamu tulis di kolom komentar.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Scribo Ergo Sum - Sampaikanlah walau satu berita