Kalimat Penutup Khas NU dan Muhammadiyah
BOYANESIA.REPUBLIKA.CO.ID -- Di Indonesia terdapat dua organisasi Islam yang memiliki banyak pengikut, yaitu Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Warga NU maupun Muhammadiyah juga memiliki kalimat penutup yang khas ketika mengakhiri pidatonya.
Warga NU sendiri biasanya akan menutup dengan kalimat Wallahul muwaffiq ila aqwamit thariq atau dalam bahasa Arabnya sebagai berikut:
????? ?????? ??? ????? ??????
Artinya: “Allah adalah Dzat yang memberi petunjuk ke jalan yang selurus-lurusnya.”
Baca Juga: Ini Kunci Rumah Tangga Bahagia Menurut Kiai Azaim Ibrahimy
Lalu siapa yang pertama menciptakan kalimat penutup khas warga nahdliyin tersebut?
Kalimat Wallahul muwaffiq ila aqwamit thariq tersebut diciptakan oleh ulama NU asal Kendal, Jawa Tengah, KH Ahmad Abdul Hamid. Dia adalah seorang ulama yang multitalenta dan pengasuh Pondok Pesantren Al-Hidayah Kendal sekaligus Imam Masjid Besar Kendal.
Ceritanya bergini….
Jadi, awalnya Kiai Ahmad seebanarnya telah menciptakan kalimat penutup Wabillahit taufiq wal hidayah di kalangan warga NU. Artinya, "Allah merupakan dzat yang memberikan petunjuk ke jalan yang selurus-lurusnya.".
Namun, karena kalimat penutup tersebut sudah banyak digunakan oleh hampir semua kalangan umat Islam di Indonesia, maka Kiai Ahmad pun akhirnya menciptakan kalimat penutup yang baru, yaitu Wallahul muwaffiq ila aqwamit thariq.
Baca Juga: Tradisi Unik Perayaan Maulid Nabi di Pulau Bawean, Saling Tukar Berkat
Sejak saat itu, ketika menutup pidatonya, warga NU pun selalu berucap, Wallahul muwaffiq ila aqwamit thariq wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Kalimat ini pun dirasa cukup sulit untuk ditiru lagi oleh warga di luar NU.
Namun, tidak hanya warga NU yang memiliki kalimat penutup pidato. Warga Muhammadiyah pun juga punya kalimat penutup yang khas, yaitu Nashrun minallahi wa fathun qarib wa basyiril mu'minin. Teks bahasa Arabnya adalah sebagai berikut:
?????? ????? ??????? ???????? ??????? ????????? ??????????????
Artinya: “Pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya), dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.”
Baca Juga: KH Dhofir bin Habib, Ulama Bawean yang Makamnya Dibongkar di Jakarta
Kalimat penutup warga Muhammadiyah ini diambil dari Alquran surat Ash-Shaff ayat 13. Setiap menutup pidatonya, kebanyakan warga Muhammadiyah biasanya akan berucap,
Nashrun minallahi wa fathun qarib wa basyiril mu'minin wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.