Budaya

Ini Pesan Penting Gus Muwafiq untuk Pagar Nusa

KH Ahmad Muwafiq saat memberikan pengajian. (Foto: tangkapan layar)

BOYANESIA -- Salah satu ulama Nahdlatul Ulama (NU), KH Ahmad Muwafiq atau lebih dikenal dengan Gus Muwafiq berpesan kepada para pendekar Pagar Nusa NU agar menjauhi tawuran. Karena, menurut dia, tawuran itu tidak bagus dan kuno.

Gus Muwafiq mengatakan, Pagar Nusa harus ikut andil dalam menjaga bangsa dan negara, baik dalam pengetahuan keagamaan maupun dalam gerakan-gerakan sosial kemasyarakatan.

“Oleh karena itu jangan suka tawuran. Tawuran itu gak bagus, pendekar kok tawuran. Pencak itu satu lawan satu,” ujar Gus Muwafiq dikutip dari cuplikan pengajiannya di acara Tasyakuran Pagar Nusa Kepohbaru Bojonegoro yang ditayangkan di Youtube.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Menurut dia, kalau hanya tawuran penggemar sepakbola dan penggemar dangdut pun bisa. Sedangkan pendekar harus berani adu tanding di lapangan satu lawan satu. “Kalau tawuran nggak usah Pagar Nusa, Supporter Sepakbola juga bisa. Penggemar dangdut bisa. Kalau pendekar ya, siapa yang jago dari sana, satu lawan satu di lapangan. Tidak melibatkan siapapun,” ucap Gus Muwafiq.

Dia pun menegaskan bahwa tawuran itu kuno. Menurut dia, tawuran yang diperbolehkan hanyalah tawuran yang terjadi di Surabaya pada 10 November 1945, saat rakyat Indonesia berperang melawan tentara sekutu.

“Tawuran itu kuno. Yang boleh tawuran itu kapan? Perang 10 November di Surabaya,” kata dia.

Karena itu, menurut Gus Muwafiq, jika suatu saat nanti ada masalah antar sesama anggota pencak silat, maka fasilitasi saja sekalian di depan pihak kepolisian. Karena, menurut dia, tidak ada pendekar yang tawuran dengan melempar batu.

“Besok lagi kalau ada masalah. Hadapi sesama pendekar. Polisi yang menfasilitasi di depan Polres. Dibuatkan panggung,” jelas Gus Muwafiq.

Dia pun berharap, kedepannya Pagar Nusa semakin mampu mengendalikan diri dalam menjaga bangsa dan negara ini. “Semoga Pagar Nusa semakin mampu mengendalikan diri menjadi bagian dari menjaga bangsa dan negara,” kata Gus Muwafiq.

Selain harus mengendalikan diri, Pagar Nusa juga harus bisa meraih prestasi dalam berbagai ajang Kejuaraan Nasional (Kejurnas). Pada 2022 ini, Pimpinan Pusat Pagar Nusa NU sendiri juga menfasilitasi pada pendekar muda NU untuk bertanding dalam Kejurnas dan Festival IV yang akan digelar di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta Timur pada 25-27 Maret 2022.

Setidaknya ada 300 lebih medali yang akan diperebutkan dalam Kejurnas IV Pagar Nusa, yang terdiri dari kategori seni, jurus baku, dan festival. Kejurnas berdasarkan usia terbagi atas pra remaja, remaja, dan dewasa dengan empat kategori yakni perorangan putra, perorangan putri, berpasangan, dan berkelompok.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa NU, Muchamad Nabil Haroen atau Gus Nabil mendorong kepada para pesilat NU untuk selalu memiliki karakter berdikari. Karena, berdikari merupakan karakter seorang pendekar.

“Sesungguhnya berdikari atau mandiri itu adalah karakter yang tertanam di dalam jiwa seorang pesilat, seorang pendekar. Pagar Nusa ingin meneguhkan itu, dan Pagar Nusa tidak ingin menjadi beban bagi siapapun. Oleh karenanya, Pagar Nusa harus mandiri,” kata Gus Nabil.

Kejurnas Pagar Nusa merupakan bagian dari sarana evaluasi pembinaan yang rutin digelar di lingkungan Pagar Nusa. Kejurnas ini diharapkan bisa menghasilkan atlet terbaik, dengan penjurian yang adil dan professional, sehingga akan menghasilkan atlet yang bermutu dan berkualitas.

“Alhamdulillah di Kejuaraan Nasional kali ini tidak hanya diikuti dari seluruh Indonesia, tapi juga diikuti oleh Pimpinan Cabang Istimewa (PCI) Pagar Nusa yang ada di luar negeri,” Wakil Ketua Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) ini.

Juru Tulis: Muhyiddin Yamin

Berita Terkait

Image

Mau Jadi Pasukan Elit Pagar Nusa? Syaratnya Harus Hafal Amalan Ini

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Scribo Ergo Sum - Sampaikanlah walau satu berita