Mengapa Sunan Bonang Ada di Pulau Bawean? Ini Penjelasan Gus Muwafiq
GRESIK -- Sunan Bonang adalah salah satu anggota Wali Songo atau Wali Sembilan yang menyebarkan Islam di Nusantara, khususnya di Tanah Jawa. Beberapa sumber menyebutkan bahwa Sunan Bonang lahir sekitar 1465 M dan wafat pada 1525 M.
Namun, makamnya masih menjadi perdebatan dan banyak versi. Selama ini, makam yang dianggap asli hanya berada di Kota Tuban, sehingga sampai sekarang makam itu banyak yang diziarahi oleh umat Islam. Namun, makam Sunan Bonang juga dapat ditemukan di Pulau Bawean, Gresik.
Dikutip dari situs resmi Kabupaten Tuban, Sunan Bonang, yang memiliki nama Raden Maulana Makdum Ibrahim adalah putra dari Sunan Ampel. Pada dasarnya, makam Sunan Bonang berada di dua tempat yaitu di Bawean dan Tuban, dan dipercaya keduanya adalah asli.
Lalu mengapa ada makam Sunan Bonang di pulau berjuluk Pulau Putri itu?
Ulama Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus Pakar Sejarah Islam, KH Ahmad Muwafiq atau yang kerap dipanggil Gus Muwafiq menjelaskan, makam Sunan Bonang berada di Pulau Bawean karena sempat melakukan tirakat di pulau ini.
Menurut Gus Muwafiq, tirakat itu dilakukan Sunan Bonang sebelum menaklukkan kekuatan Bhiarawa Tantra di Pulau Jawa.
“Karena Sunan Bonang dulu sebelum menaklukkan kekuatan Bhiarawa Tantra yang ada di Jawa, itu sempat bertapa atau bertirakat, bertahan terus di Pulau bawean. Dan itulah yang menyebabkan kemudian ada peninggalan Sunan Bonang,” ujar Gus Muwafiq berwisata ke Pulau Noko di Pulau Bawean, Gresik, Rabu (23/2/2022).
Baca Juga: Berdakwah di Bawean, Gus Muwafiq: Kita Hidup di Zaman Para Ulama
Ketika Sunan Bonang wafat, lanjut Gus Muwafiq, maka masyarakat Bawean menginginkan jenazah Sunan Bonang dikuburkan di Pulau Bawean.
“Sehingga ketika Sunan Bonang meninggal, masyarakat Bawean menginginkan untuk dikubur di Bawean juga. Nah, peristiwa itu lah yang menyebabkan ada salah satu kuburan di Bawean yang adalah kuburan Sunan Bonang,” kata Gus Muwafiq.
Lihat video wawancaranya:
Pewarta: Multazam
Editor: Muhyiddin Yamin