Budaya

Apakah Sama Bahasa Bawean dan Bahasa Madura?

Perbedaan bahasa Bawean dan Madura

BOYANESIA.REPUBLIKA.CO.ID -- Ketika bertemu orang Bawean di jalan dan mendengar bahasanya, mungkin sobat mengira bahasa mereka sama seperti bahasa Madura. Padahal, sebenarnya ada perbedaan antara bahasa Bawean dan Madura.

Suku Bawean adalah salah satu kelompok etnis yang berasal dari Pulau Bawean, yang terletak di Laut Jawa, tepatnya 135 kilometer sebelah utara Kabupaten Gresik. Suku ini memiliki budaya dan tradisi tersendiri yang unik, termasuk dalam hal bahasa, pakaian adat, dan upacara keagamaan.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Suku Bawean juga dikenal sebagai masyarakat nelayan yang terampil dan memiliki kepercayaan animisme yang kuat sebelum banyak dari mereka memeluk agama Islam. Sekarang, agama orang-orang Bawean 100 persen Islam dan mereka suka merantau.

Baca Juga: Di Mana Sumber Energi Keridhaan Allah?

Sedangkan Suku Madura adalah kelompok etnis yang berasal dari Pulau Madura, yang terletak di sebelah utara Pulau Jawa, Indonesia. Suku Madura memiliki budaya dan tradisi yang kaya, termasuk dalam hal seni, musik, tarian, dan olahraga tradisional seperti karapan sapi. Mereka juga dikenal dengan bahasa Madura, yang merupakan bahasa yang memiliki dialek-dialek yang berbeda di berbagai wilayah Pulau Madura.

Selain itu, suku Madura memiliki nilai-nilai keberanian dan semangat juang yang kuat, dan banyak dari mereka terlibat dalam berbagai jenis usaha ekonomi, termasuk perdagangan dan nelayan. Suku Madura juga dikenal dengan tradisi adat yang kuat, seperti upacara perkawinan dan upacara keagamaan dalam agama Islam yang mereka anut secara luas.

Lalu apa perbedaan Bahasa Bawean dan Madura?

Jadi, bahasa Bawean dan Bahasa Madura adalah dua bahasa yang berbeda meskipun memiliki beberapa persamaan karena kedua bahasa ini digunakan oleh komunitas yang berdekatan geografis di Indonesia. Meskipun ada pengaruh saling antar bahasa, keduanya memiliki perbedaan signifikan dalam kosakata, tata bahasa, dan aksen.

Baca Juga: Pantai Mayangkara, Hamparan Pasir Putih Tersembunyi di Pulau Bawean

Bahasa Bawean adalah bahasa yang digunakan oleh masyarakat Pulau Bawean, sedangkan Bahasa Madura adalah bahasa yang digunakan oleh masyarakat Pulau Madura. Meskipun ada persamaan, mereka tetap dianggap sebagai bahasa yang berbeda.

Ada sejumlah perbedaan kata di Pulau Bawean dengan kata di Pulau Madura. Misalnya sebagai berikut:

1. Kata "Aku" dalam bahasa Bawean menggunakan kata "Eson". Sedangkan dalam bahasa Madura menggunakan kata "Engkok".

2. Kata "Sedikit" dalam bahasa Bawean menggunakan kata "Sakutik". Sedangkan dalam bahasa Madura menggunakan kata "Sakone'."

3. Kata "Sendiri" dalam bahasa Bawean menggunakan kata "Kadhiri'." Sedangkan dalam bahasa Madura menggunakan kata "Kadhibi'."

4. Kata "Kepala" dalam bahasa Bawean menggunakan kata "Olo". Sedangkan dalam bahasa Madura menggunakan kata "Cetak".

5. Kata "Bagaimana" dalam bahasa Bawean menggunakan kata "Beremma". Sedangkan dalam bahasa Madura menggunakan kata "De'remma".

Baca Juga: Bolehkah Bertanya Masalah Agama pada ChatGPT? Ini Penjelasan Lengkap Munas Alim Ulama NU

Dilansir dari buku berjudul “Pesantren Hasan Jufri: Dari Masa ke Masa” karya Dr Ali Asyhar, dalam kekhasan bahasa Bawean, huruf ‘Y’ biasanya juga diganti dengan huruf ‘J’, seperti bejer (bayar), lajer (layar), are raje (Hari Raya). Kemudian, huruf ‘W’ diganti dengan huruf ‘B’, seperti bhebeng (bawang), jhebe (Jawa), dan sabe (Sawah).

Selain itu, ada beberapa bahasa Bawean yang serupa dengan bahasa Indonesia, tetapi memiliki arti yang berbeda, seperti beras dalam bahasa Bawean berarti sehat. Sementara, dalam bahasa Indonesia, "beras" berarti padi yang sudah digiling.

Kemudian, kata "kabin" dalam bahasa bawean berarti kawin. Sedangkan dalam bahasa Indonesia, "kabin" adalah sebuah ruang tertutup yang umumnya berada di kapal atau pesawat.

Baca Juga: MUI Imbau Dai Beri Pendidikan Politik untuk Umat

Selanjutnya, kata "Pandir" dalam bahasa Bawean berarti bicara. Sedangkan dalam bahasa Indonesia "Pandir" berarti bodoh. Semak dalam bahasa Bawean berarti dekat. Sedangkan dalam bahasa Indonesia, "Semak" berarti belukar.

 

 

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Scribo Ergo Sum - Sampaikanlah walau satu berita