Kiai NU ‘Diserang’ PKI Karena Islam Haramkan Makan Daging Tikus
BOYANESIA.REPUBLIKA.CO.ID -- Dalam sejarahnya, Partai Komunis Indonesia (PKI) dikenal kerap melakukan propaganda, memprovokasi, meneror dan menyerang NU dan pesantren. Bahkan, tokoh PKI berusaha “menyerang” kiai-kiai Nahdlatul Ulama (NU) di dalam forum-forum resmi.
Seperti diceritakan dalam buku “Benturan NU-PKI 1948-1965” yang diterbitkan tim PBNU, kelompok PKI pernah menggunakan forum Dewan Pertimbangan Agung (DPA) sebagai sarana untuk menyerang lawan politiknya.
Salah satu yang pernah diserang adalah Menteri Agama KH Saifuddin Zuhri. Kiai NU ini digugat karena Islam mengharamkan makan daging tikus. Dengan cara lebih diplomatis, serangan DN Aidit itu pun ditangkis oleh KH Saifuddin Zuhri.
Baca Juga: Kapan Rilis One Piece Live Action Season 2? Ini Perkiraannya
Ceritanya begini…..
Suatu ketika Presiden Soekarno memimpin sidang DPA, yang diantaranya membahas cara membasmi hama tikus. Sebagai Menteri Agama, Kiai Saifuddin Zuhri pun ikut hadir dalam forum itu. Begitu juga dengan tokoh PKI, DN Aidit yang kebetulan duduk berdekatan dengan Kiai Saifuddin.
Tiba-tiba, di tengah sidang DN Aidit dengan sengaja melancarkan pertanyaan dengan nada sindiran untuk mengejek hukum Islam yang mengharamkan daging tikus.
“Saudara ketua, baiklah kiranya ditanyakan kepada Menteri Agama yang duduk di sebelah kanan saya ini, bagaimana hukumnya menurut agama Islam memakan daging tikus?” ujar Aidit.
Baca Juga: Ijazah Kiai Muslih Al-Maraqi pada Santrinya untuk Hadapi PKI
Kiai Saifuddin Zuhri merasa ditantang dengan sindiran beraroma penghinaan itu. Tentunya Aidit paham betul jawaban dari apa yang ia tanyakan tersebut.Tetapi, pentolan PKI itu dengan sengaja mendemonstrasikan antipatinya terhadap Islam.
Kemudian, Kiai Saifuddin Zuhri menjawab dengan tak kalah cerdiknya,
“Saudara ketua, tolong beritahukan kepada si penanya di sebelah kiriku ini bahwa aku ini sedang berjuang agar rakyat mampu makan ayam goreng, karena itu jangan dibelokkan untuk makan daging tikus!”
Baca Juga: Kalimat Penutup Khas NU dan Muhammadiyah
Tentu saja jawaban yang diberikan Kiai Saifuddin Zuhri mengundang gelak tawa para anggota termasuk Bung Karno yang memimpin sidang DPA.