Embek Ali, Ulama Bawean yang Jadi Mursyid Tarekat di Singapura
BOYANESIA -- Dari sekian banyak ulama berdarah Bawean, beberapa di antaranya berhasil berkiprah di dunia Internasional. Di antaranya adalah Ustaz Embek Ali. Ia adalah seorang mursyid tarekat yang mendakwahkan Islam di Singapura.
Putra Ustaz Ambek Ali dari Singapura, Ustaz Jakfar Embek menjelaskan, pada tahun 1930-1940-an banyak ulama Bawean yang menjadi mursyid tarekat di Singapura. Namun, pada era 1970-1980-an jumlahnya hanya tinggal satu sampai dua orang saja.
Hal ini disampaikan Ustaz Jakfar dalam Focus Group Discussion (FGD) virtual yang digelar Departemen Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Universitas Indonesia, Sabtu (7/8/2021).
Dia pun menceritakan peran ayahnya yang merupakan salah satu ulama Bawean di Singapura yang terkenal. Menurut dia, sebenarnya Ustaz Embek Ali hanya julukan saja. Nama asli ayahnya itu adalah aslinya Samawi bin Idrus.
Kakeknya yang bernama Idrus adalag orang Bawean asli keturunan Bugis yang tinggal di Kecaamatan Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik. Lalu, Idrus merantau ke Singapura dan memiliki tujuh anak. Salah satunya adalah Samawi alias Embek Ali. Putra kelimanya ini lahir di Singapura pada Agustus 1929.
Melansir dari laman pwmu.co, Embek Ali menempuh pendidikannya di Sekolah Rakyat Agama sampai umur 10 tahun. Setelah itu, ia belajar secara talaqi dan mengabdikan diri sebagai anak angkat Syeikh Syed Abdullah Balfaqeh dari Hadramaut.
Ayah angkatnya ini merupakan seorang mudir Madrasah Al Junied Al Islamiyah hingga awal 1960. Dari madrasah inilah Embek Ali menampa diri bisa menjadi ulama Bawean di Singapura.
Ustaz Jakfar menambahkan, awal tahun 1960-an Ustaz Embek Ali bersama dengan Tuan Guru Haji Said Ibrahim, Ustaz Zakaria Wahab, Ustaz Daud Ali, Ustaz Osman Jantan dan ulama lainnya melakukan gerakan pemurnian akidah dari ajaran sesat di kalangan warga muslim Singapura. Ustaz Embek Ali wafat pada 2008.