Agama

Ulama Turki Ungkap Hikmah Puasa

Ulama dan cendikiawan asal Turki, Badiuzzaman Said Nursi.

BOYANESIA -- Ramadhan 1444 H/2023 M tinggal menghitung hari. Pada bulan yang suci ini, umat Islam di seluruh dunia akan melaksanakan ibadah puasa. Menjalankan puasa sendiri termasuk rukun utama di antara rukun Islam yang lima.

Baca juga: Dua Versi Niat Puasa Ramadhan 2023

Nah, untuk menyambut datangnya bulan suci ini, sebaiknya sobat mengetahui dulu hikmah puasa yang diungkapkan ulama asal Turki, Badiuzzaman Said Nursi (1878-1960). Menurut Nursi, banyak hikmah yang terdapat dalam ibadah puasa.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Di samping ditujukan untuk menampakkan rububiyah Allah SWT, kata Nursi, sebagian besar hikmah puasa Ramadhan ditujukan untuk kehidupan sosial dan pribadi manusia, untuk pembinaan dan penyucian jiwa, serta ditujukan untuk mensyukuri berbagai nikmat ilahi.

Dalam bukunya yang berjudul Buku Misteri Puasa, Hemat & Syukur, Said Nursi telah menjelaskan salah satu dari sekian banyak hikmah yang memperlihatkan rububiyah Allah SWT lewat puasa.

Menurut Nursi, Allah SWT menciptakan muka bumi sebagai hidangan yang penuh dengan nikmat tak terhingga. Menurut dia, Allah menyiapkannya dengan sangat menakjubkan di mana sama sekali tidak pernah diperkirakan oleh manusia.

Dengan kondisi tersebut, menurut Nursi, Allah menjelaskan kesempurnaan rububiyah-Nya serta sifat kasih dan sayang-Nya. Hanya saja, karena tertutup oleh hijab kelalaian dan tirai sebab, manusia tidak bisa melihat hakikat yang sangat jelas tersebut dengan sebenarnya, atau terkadang melupakannya.

“Namun pada bulan Ramadhan yang penuh berkah, kaum beriman seketika menjadi seperti pasukan besar yang teratur. Mereka mengenakan selendang ubudiyah kepada Allah dan berada dalam posisi siap berbuka guna menyambut undangan ilahi,” kata Nursi.

Dia menambahkan, dengan kondisi tersebut rahmat Tuhan yang mulia dan komprehensif itu mereka sambut dengan ubudiyah yang luas, rapi, dan agung. “Apakah menurutmu mereka yang tidak ikut serta dalam ubudiyah mulia itu layak disebut sebagai manusia?,” ujarnya.

Baca juga:

Para Filsuf dan Binatang Pun Berpuasa

Ngaji Syaban: Kisah Amalan Puasa 8 Nabi Terdahulu

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Scribo Ergo Sum - Sampaikanlah walau satu berita