Para Filsuf dan Binatang pun Berpuasa
BOYANESIA -- Salam toghellen (saudara)....kali ini mari kita mengkaji tentang aktivitas yang mirip dengan ibadah puasa dari orang-orang terdahulu. Yuk mari langsung saja kita bahas. Ini dia..!
Jadi, sebelum munculnya perintah ibadah puasa Ramadhan, nabi-nabi sebelumnya sebenarnya juga telah menjalani puasa. Kalangan Yahudi dan Nasrani juga memiliki tradisi puasa. Bahkan, para filsuf pun juga berpuasa. Seperti kata Plato (427-347 SM), obat jasamani dan rohani paling baik itu adalah puasa.
Ahli filsafat dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Fahruddin Faiz menjelaskan, filsuf Sokrates (469-399 SM) juga menyuruh orang berpuasa. Kata Sokrates, dalam diri manusia itu ada unsur penyembuh. Maka, bantulah dirimu untuk menyembuhkan dirimu sendiri. Jalannnya antara lain berpuasa.
“Jadi, mbahnya filosof aja puasa, masak kalian ndak puasa,” ujar pria yang akrab dipanggil Pak Faiz ini dikutip dari Ngaji Filsafat yang ditayangkan di kanal Youtube Masjid Jenderal Sudirman.
Selama ini kita mungkin belum menangkap tentang hakikat puasa. Sampai detik ini yang kita pahami mungkin puasa itu hanyalah menahan lapar dan haus. Padahal, sebenarnya manfaatnya banyak sekali, yang antara lain bisa digali dari kitabnya Imam Al-Ghazali.
Selain para filsuf, binatang pun juga menjalani aktivitas seperti puasa. Paling terkenal adalah kisahnya ulat yang menjadi kepompong, kemudian menjadi kupu-kupu. Kemudian, ayam juga berpuasa ketika dia mengerami telurnya 21 hari. Begitu juga dengan ular ketika berganti kulit juga harus puasa.
Beruang juga berpuasa saat melakukan hibernasi selama musim dingin dengan tidak makan. Uniknya, selama hibernasi beruang bisa bertahan hidup selama berhari-hari tanpa bangun, makan, minum, atau pergi ke toilet.
“Ikan Salmon waktu imigrasi besar-besaran yang jaraknya bisa sampai 1000 mil harus puasa agar bisa gesit. Kalau tidak puasa dia tidak bisa gerak cepat untuk mengikuti teman-temannya. Makanya, dia bepruasa bareng-bareng terus nyebrang bareng-bareng,” jelas Pak Faiz.
Selain binatang, menurut Pak Faiz, tumbuhan juga puasa. Jangan salah, beberapa tumbuhan itu kalau ingin tetap hidup dia harus menggugurkan daun-daunnya tertentu. Ketika dia mengugurkan daun-daunnya, maka daun lainnya akan selamat. Itu juga sejenis puasa.
“Jadi tumbuhan, hewan, orang-orang masa lalu itu puasa. Apalagi manusia hari ini,” kata Pak Faiz.
Dan jangan salah bor, puasa itu ternyata juga menjadi senjata. Misalnya, saat orang melakukan demo orang akan mogok makan dan itu juga puasa. Ini jgua diterapkan oleh seorang pemimpin spiritual dan politikus dari India, Mahatma Gandhi.
Jadi, sekitar 1949, India saat itu mengalami kekacauan yang luar biasa. Orang Islam dan orang Hindu ngamuk. Tapi, Mahatma Gandhi kemudian mendeklarasikan tidak akan makan sebelum sesama orang India berhenti saling bunuh.
“Gandhi deklarasi, saya tidak akan makan sebelum kalian berhenti bunuh-bunuhan, dan akhirnya sukses puasanya Gandhi. Itu salah satu contoh bahwa puasa bisa jadi senjata.
Juru Tulis: Muhyiddin Yamin