Ubhara Jaya Gelar Asistensi Pembelajaran Literasi dan Numerasi Bagi Orang Tua Siswa
BOYANESIA.REPUBLIKA.CO.ID -- Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya) bekerja sama dengan Renzo Edupark UBJ Cibadak Sukabumi menerapkan inovasi dengan menyelenggarakan asistensi pembelajaran literasi dan numerasi dasar bagi orang tua siswa, sebuah langkah progresif yang menandai kolaborasi antara sekolah dan keluarga.
Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Ubhara Jaya ini berasal dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang terdiri dari mahasiwa dan dosen, yaitu Dian Anggraeni Maharbid, Markum, dan Yosi Gumala. Mereka memahami pentingnya peran orang tua dalam membentuk generasi yang cerdas dan berdaya saing.
Oleh karena itu, mereka mengambil langkah proaktif dengan menyelenggarakan asistensi pembelajaran literasi dan numerasi dasar bagi orang tua siswa. Program ini dirancang untuk membantu orang tua memahami kurikulum yang diterapkan di sekolah dan memberikan wawasan tentang strategi pembelajaran yang dapat diterapkan di rumah.
Baca Juga: Anak Indonesia Raih Penghargaan Bergengsi di Malaysia
Dosen Ubhara Jaya, Dian Anggraeni Maharbid menjelaskan, salah satu fokus utama asistensi ini adalah literasi dan numerasi dasar. Melalui literasi, kata dia, orang tua diajak untuk membaca bersama anak-anak mereka, membantu meningkatkan kemampuan membaca dan pemahaman mereka.
"Sementara itu, dalam konteks numerasi dasar, program ini memberikan panduan kepada orang tua untuk melibatkan anak-anak dalam kegiatan yang memperkuat kemampuan matematika mereka, sekaligus membuat pembelajaran menjadi pengalaman yang menyenangkan," kata Dian dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (27/11/2023).
Dia mengatakan, di era teknologi dan informasi seperti sekarang, pendidikan menjadi landasan utama bagi perkembangan masyarakat. Karena itu, pendekatan yang holistik dalam proses pembelajaran menjadi kunci kesuksesan, tidak hanya melibatkan siswa, tetapi juga orang tua sebagai mitra pendidikan.
Baca Juga: Ketum PBNU Respons Bentrok Massa Aksi Bela Palestina dan Ormas di Bitung
"Partisipasi orang tua dalam pendidikan anak telah diakui sebagai elemen krusial untuk keberhasilan pendidikan," ujar dia.
Dian menjelaskan, asistensi orang tua menjadi penting karena berbagai alasan. Pertama, melalui keterlibatan orang tua, siswa merasakan dukungan emosional yang memotivasi mereka untuk belajar.
Kedua, orang tua yang terlibat dapat memahami kebutuhan dan perkembangan anak secara lebih baik, memungkinkan adopsi pendekatan yang lebih tepat dalam mendukung proses belajar.
"Terakhir, kolaborasi antara sekolah dan keluarga menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih holistik, di mana pembelajaran tidak terbatas hanya di kelas, tetapi juga melibatkan kehidupan sehari-hari," ucap Dian.
Baca Juga: Doa Pembuka Delapan Pintu Surga Setelah Wudhu
Metode Pembelajaran Interaktif
Agar asistensi ini efektif, metode pembelajaran yang interaktif dan partisipatif diadopsi. Orang tua tidak hanya mendengarkan kuliah, tetapi juga terlibat dalam diskusi kelompok, simulasi pembelajaran, dan berbagai kegiatan praktis. Ini tidak hanya meningkatkan pemahaman mereka tentang materi pelajaran, tetapi juga memberikan kesempatan untuk bertukar pengalaman dengan orang tua lainnya.
Selain itu, Tim PKM Universitas Bhayangkara Jakarta Raya juga memanfaatkan teknologi dengan menyediakan platform daring khusus bagi orang tua. Platform ini memberikan akses ke sumber daya pembelajaran, tautan ke materi pelajaran, dan forum diskusi tempat orang tua dapat saling berbagi ide dan dukungan.
Hingga saat ini, asistensi ini telah memberikan dampak positif yang signifikan. Tingkat partisipasi orang tua meningkat, menciptakan keterlibatan yang lebih besar dalam pendidikan anak-anak mereka.
Selain itu, banyak orang tua melaporkan bahwa mereka merasa lebih percaya diri dalam mendukung proses pembelajaran anak-anak di rumah.
Baca Juga: Siap-Siap, One Piece Season 2 Sudah di Depan Mata
Dengan meningkatnya pemahaman orang tua tentang literasi dan numerasi dasar, diharapkan bahwa kemampuan akademis siswa juga akan meningkat. Keterlibatan orang tua bukan hanya sekadar tanggung jawab moral, tetapi juga investasi dalam masa depan anak-anak dan masyarakat secara keseluruhan.
Inisiatif Tim PKM Universitas Bhayangkara Jakarta Raya dalam menyelenggarakan asistensi pembelajaran literasi dan numerasi dasar bagi orang tua siswa membuktikan komitmen mereka terhadap pendidikan yang holistik dan inklusif.
Langkah ini memberikan contoh baik untuk sekolah lainnya untuk memperkuat hubungan antara sekolah dan keluarga demi meningkatkan kualitas pendidikan.
"Semoga program ini dapat menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan lainnya untuk membangun jembatan yang kuat antara sekolah dan rumah, menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung perkembangan optimal anak-anak. Dengan demikian, kita dapat bersama-sama membentuk generasi yang cerdas, kreatif, dan siap menghadapi tantangan masa depan," jelas Dian.
![Image](https://static.republika.co.id/uploads/member/images/profile/thumbs/placeholder.jpg)