News

Ketum PBNU Respons Bentrok Massa Aksi Bela Palestina dan Ormas di Bitung

Ketum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya

BOYANESIA.REPUBLIKA.CO.ID -- Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau yang akrab dipanggil Gus Yahya merespons terjadinya bentrok massa aksi bela Palestina dengan ormas di Bitung, Sulawesi Utara. Gus Yahya menyesalkan insiden yang terjadi pada Sabtu (25/11/2024) kemarin tersebut.

"Saya sangat menyesalkan dan sangat prihatin dengan apa yang terjadi, insiden yang terjadi kemarin sore di Bitung, Sulawesi Utara. Ini adalah satu hal yang sama sekali tidak perlu dan merupakan kesia-siaan," ujar Gus Yahya di Jakarta, Ahad (26/11/2023).

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Gus Yahya mengatakan, masyarakat Indonesia mengerti bahwa masalah Israel-Palestina merupakan sesuatu yang sangat emosional bagi kita semua, dan juga bahkan dihubungkan dengan sentimen-sentimen keagamaan dari berbagai kelompok yang berbeda.

Baca Juga: Doa Pembuka Delapan Pintu Surga Setelah Wudhu

Tapi, kata dia, masalah tersebut tidak boleh dijadikan alasan untuk konflik antar kelompok agama di mana pun juga di seluruh dunia, lebih-lebih di Indonesia. Menurut Gus Yahya, sesama saudara sebangsa Indonesia tidak boleh berkonflik karena masalah Israel-Palestina.

Gus Yahya menuturkan, bangsa Indonesia telah dipercaya dan dihormati oleh dunia sebagai bangsa yang sungguh-sungguh memiliki budaya toleransi dan memiliki kemampuan untuk membangun kehidupan yang damai di antara warga yang berbeda-beda.

Bahkan, menurut dia, cita-cita untuk membangun masyarakat dunia yang damai dan adil adalah cita-cita kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) itu sendiri. 

Baca Juga: Siap-Siap, One Piece Season 2 Sudah di Depan Mata

 "Maka kita harus terus meneguhkan tekad untuk memelihara harmoni di antara sesama saudara sebangsa, memelihara kedamaian dan toleransi di antara sesama saudara sebangsa, karena ini merupakan tujuan yang paling mendasar dari proklamasi kemerdekaan itu sendiri," ucap Gus Yahya.

Mengenai masalah yang terjadi antara Israel dan Palestina, lanjut dia, NKRI telah memiliki visi untuk memperjuangkan jalan keluar yang nyata dan bukan sekadar terlibat di dalam pemihakan-pemihakan.

"Pemerintah Republik Indonesia sendiri telah memperlihatkan kesungguhan bagi upaya-upaya itu," kata Gus Yahya.

Baca Juga: Mantan Napiter Akui Aksi Teror Berbasis Agama Masih Jadi Ancaman

Pada Senin (27/11/2023) besok, PBNU sendiri juga akan melakukan pertemuan dengan para pemimpin agama dari seluruh dunia dalam acara R20 International Summit of Religious Authorities (ISORA) yang akan digelar PBNU di Jakarta.

Dalam acara ini, para pesera akan membicarakan masalah konflik dan kekerasan yang masih berlangsung di berbagai belahan dunia khususnya di Timur Tengah, termasuk antara Israel dan Palestina tersebut.

Menurut Gus Yahya, masalah Israel-Palestina akan dibahas dalam acara tersebut untuk mencapai satu kesepakatan tentang sikap bersama tentang kerja sama untuk membangun langkah bersama yang sungguh-sungguh nyata dan efektif untuk mendorong terjadinya satu dinamika menuju jalan keluar.

Baca Juga: GFI Kirim Bantuan 14.000 Paket Musim Dingin ke Palestina Lewat Kapal TNI

"Saya memohon kepada saudara-saudaraku khususnya di Minahasa, saudara-saudaraku sebangsa, mari kita saling menyatukan tekad untuk berjuang bersama bagi penyelesaian masalah kemanusiaan ini," jelas Gus Yahya.

"Kita harus terus bersatu supaya mampu menguatkan daya perjuangan kita bagi kemanusiaan, bagi satu tatanan dunia yang damai, adil, dan harmonis, sebagaimana cita-cita Proklamasi Kemerdekaan," ujar dia.

Gus Yahya juga meminta dan menginstruksikan kepada warga dan kader Nahdlatul Ulama di Minahasa untuk secara aktif berupaya meredakan ketegangan yang terjadi, serta berupaya membangun komunikasi dan dialog di antara semua pihak yang ada.

Baca Juga: Manga One Piece Chapter 1100, Kapan Rilis?

"Sehingga insiden yang kemarin terjadi tidak berketerusan bisa segera kita hentikan dan kita bisa kembali lagi ke dalam kehidupan persaudaraan di antara sesama kita dengan damai dan bahkan saling bergandeng tangan untuk berjuang bersama demi kemanusiaan, demi mencapai jalan keluar dari berbagai masalah yang ada di belahan dunia ini, dan membangun masa depan kehidupan dan peradaban umat manusia yang lebih baik, lebih adil lebih harmonis dan lebih mulia di masa depan," jelas Gus Yahya. 

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Scribo Ergo Sum - Sampaikanlah walau satu berita