Perkuat Pelaksanaan Haji 2024, Kemenag Gandeng Asosiasi Dokter
BOYANESIA.REPUBLIKA.CO.ID -- Dalam rangka memperkuat pelaksanaan haji 2024, Kementerian Agama (Kemenag) RI menggandeng asosiasi dokter, yaitu Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Indonesia (PERDOSRI), Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia (PERDOKHI), dan Ikatan Pembimbing Haji dan Umrah Indonesia (IPHUIN).
Penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut dilakukan pada hari ketiga Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) PERDOSRI XXII Malang 2023 di Grand Mercure, Sabtu (7/10/2023).
Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag RI, Hilman Latief mengatakan, tahun ini Indonesia memberangkatkan 61 ribu jamaah haji.
Namun, menurut dia, pemeriksaan atau skrining kesehatan masih belum dilakukan secara optimal. Padahal tidak sedikit jamaah haji berisiko tinggi dan lansia yang berangkat.
"Seperti tahun-tahun sebelumnya, kami rutin bekerja sama dengan mitra strategis. Salah satunya adalah Kementerian Kesehatan," ujar Hilman.
Baca Juga: Ulama NU di Banyuwangi Rangkul Bromocorah dalam Mambangun Pesantren
Dia melanjutkan, ke depan pihaknya ingin mewujudkan kemandirian jamaah haji. Caranya dengan mempersiapkan kondisi dan kebugaran jamaah, termasuk kebugaran para petugas pendamping haji.
”Dalam pertemuan ini kami membahas beberapa hal seperti mekanisme skrining, sehingga pelaksanaan haji berikutnya bisa lebih kuat sekaligus proporsional," ujar Ketua PP PERDOKHI, dr Syarief Hasan Lutfie.
Baca Juga: 5 Surat Alquran yang Dianjurkan Dibaca Setelah Sholat Fardhu
Sementara itu, Ketua Umum PP PERDOSRI Periode 2022-2025 dr Rumaisah Hasan mengapresiasi kerja sama kali ini.
"Kami mengumpulkan dokter dari berbagai spesialis, sehingga ada kerja sama baik dari sisi agama maupun kesehatan dalam rangka pelaksanaan ibadah haji," ucapnya.
Menurut dia, kerja sama tersebut penting karena jamaah haji kerap mengalami berbagai tantangan di tanah suci. Seperti kelelahan, kelemahan otot, sesak napas, penyakit jantung, dan banyak lainnya.
"Kondisi tersebut membuat jamaah haji mengalami masalah, terutama saat fase puncak haji. Untuk itu, kehadiran tenaga kesehatan dan petugas medis penting sebagai garda depan dalam memberikan pelayanan kesehatan," katanya.
Baca Juga: Sowan ke Kiai Kholil As'ad, Pengusaha Muslim Bahas Sholawat dan Sepakbola
Dari sisi agama, Kemenag juga menggandeng IPHUIN. Hal tersebut dilakukan untuk mewujudkan ibadah haji melalui penguatan moderasi beragama.
"Ada berbagai hal yang bisa dilakukan untuk mewujudkan haji yang mandiri dan moderat seperti pelatihan kebugaran. Mungkin nanti jamaah bisa diberi pembiasaan senam dan jalan sehat," jelas Ketua IPHUIN, Ade Marfuddin.