Setelah Minta Hapus Ayat Alquran, Pendeta Saifuddin Hina MUI
JAKARTA -- Sosok pendeta Saifudin Ibrahim kembali membuat heboh di jagat maya. Setelah viral karena meminta 300 ayat Alquran dihapus, kini dia malah menghina Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Hal ini diketahui melalui potongan video pernyatannya yang viral di media sosial. Potongan video itu berasal dari unggahan akun YouTube Saifuddin Ibrahim.
“Majelis ulama? Yah, itu kumpulan manusia-manusia konslet mentalitas yang dipanasi, yang dipengaruhi oleh 300 ayat itu,” kata Saifudin dalam video yang viral
Pendeta Saifudin kemudian menyebut MUI hanya diisi orang yang berdosa. “Sehingga dia menjadi manusia yang berdosa, manusia yang terkutuk hidupnya,” ucap Saifudin.
Namun, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Sodikun meminta masyarakat agar tidak terpancing dengan pernyataan Saifudin tersebut. Menurut dia, pernyataan Saifuddin itu hanya akan memecah belah bangsa.
"Pernyataan yang bersangkutan (Saifudin) itu memecah belah bangsa dan meresahkan masyarakat," ujar Kiai Sodikun dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (30/3).
Kiai Sodikun mengatakan, pernyataan ngawur yang diucapkan Saifudin bukanlah cermin dari orang yang menyandang status sebagai tokoh agama. Karena itu, menurut dia, perlu diteliti juga apakah Saifudin memang benar pendeta atau nukan.
Dia pun kembali menegaskan imbauannya agar masyarakat tidak terpancing dengan ucapan dari Saifudin. "Biarkan saja, toh sekarang dia kan sedang diburu oleh polisi dan sedang mencari tempat mengungsi," jelas dia.
Kiai Sodikun yang juga Ketua Majelis Syar'i Syarikat Islam itu juga mendesak aparat kepolisian segera membawa pulang Saifudin ke Indonesia untuk diperiksa kejiwaannya dan diberi hukuman sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Seperti diketahui, pendeta Saifudin memang tengah diburu polisi. Bareskrim Polri telah menerima sejumlah laporan dari masyarakat atas dugaan penistaan agama yang dilakukan Saifudin Ibrahim.
Kasus ini bahkan sudah ditingkatkan statusnya dari penyelidikan ke penyidikan. Dalam upaya pengejaran terhadap Saifudin, Polri sudah berkoordinasi dengan pihak Imigrasi hingga FBI.
Pewarta: Muhyiddin Yamin