News

Universitas Al Azhar Deteksi Dini Stunting Lewat Integrasi Aplikasi WhatsApp Auto Responding

Universitas Al Azhar Indonesia melakukan pengabdian masyarakat untuk cegah dini stunting di Posyandu Dahlia, Parungpanjang, Kabupaten Bogor

BOGOR -- Dalam upaya menurunkan prevalensi stunting di Indonesia, tim pengabdian masyarakat dari Universitas Al-Azhar Indonesia melaksanakan program pelatihan deteksi dini stunting untuk kader Posyandu Dahlia di Desa Kabasiran, Parungpanjang, Kabupaten Bogor.

Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh masih tingginya angka stunting di Indonesia, meskipun telah mengalami penurunan dari 24.4 persen pada tahun 2021 menjadi 21.6 persen pada tahun 2022. Program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan kader posyandu sebagai garda terdepan dalam penanganan stunting di tingkat komunitas.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Ketua tim pengabdian masyarakat Universitas Al-Azhar Indonesia, Andi Muh Asrul Irawan mengatakan, pelatihan yang diberikan mencakup dua aspek utama, yaitu pengukuran panjang badan dan tinggi badan secara manual, serta penggunaan aplikasi WhatsApp Auto Responding (WAR) untuk deteksi dini stunting.

"Sebanyak 26 kader Posyandu Dahlia berpartisipasi dengan antusias dalam program ini. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam keterampilan pengukuran dan pemahaman penggunaan aplikasi WAR," ujar Asrul dalam keterangannya, Jumat (20/9/2024).

Kegiatan ini tidak berhenti pada pelatihan saja. Tim pengabdian masyarakat telah merancang program pendampingan intensif selama satu bulan, mulai 18 Agustus hingga 18 September 2024. Selain itu, para kader akan dibekali dengan panduan terperinci dan modul penggunaan aplikasi WAR untuk menjamin keberlanjutan program.

Keberhasilan program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam upaya pencapaian target RPJMN untuk menurunkan prevalensi stunting menjadi 14 persen pada 2024.

Dengan meningkatnya kapasitas kader posyandu dalam deteksi dini dan penanganan stunting, diharapkan pelayanan kesehatan di tingkat komunitas akan semakin efektif, sehingga dapat mendukung penurunan angka stunting secara berkelanjutan di Indonesia.

Sekadar informasi, kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan kegiatan yang memperoleh pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Budayaan, Riset Dan Teknologi tahun anggaran 2024.

 

Berita Terkait

Image

Universitas Esa Unggul Cegah Stunting Lewat Program BAGEUR

Image

Universitas Esa Unggul Cegah Stunting Lewat Program BAGEUR

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Scribo Ergo Sum - Sampaikanlah walau satu berita