Umum

Gus Nabil: NU dan PDIP Saling Melengkapi

Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDIP, Muchamad Nabil Haroen. Foto: Muhyiddin

JAKARTA -- PDI Perjuangan (PDIP) menggelar perayaan khusus memperingati hari lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU) ke-96 secara hybrid, pada Sabtu siang. Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDIP, Muchamad Nabil Haroen mengatakan, peringatan Harlah NU yang digelar partainya ini menegaskan bahwa selama ini NU dan PDIP saling melengkapi.

“Nahdlatul Ulama dan PDI Perjuangan selama ini sangat harmonis dan saling melengkapi,” ujar politisi yang biasa dipanggil Gus Nabil ini dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (12/2/2022).

Gus Nabil menjelaskan, NU dan PDIP mencerminkan dua elemen terbesar bangsa Indonesia, yakni keislaman dan nasionalisme. Menurut dia, NU jelas mewakili wajah Islam Indonesia yang moderat, toleran dan damai serta berakar pada tradisi dan nilai-nilai keindonesiaan. Sementara, PDIP merupakan partai yang menjadi rumah aspirasi bagi kelompok nasionalis.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

“Secara simbolis, hijau dan merah ini mewakili Indonesia,” ucap dia.

Gus Nabil mengatakan, NU dan PDIP juga bersama-sama mengawal kesatuan Indonesia dan terus menjaga nasionalisme. Menurut dia, keduanya konsisten untuk mengusung nilai-nilai persatuan, kesatuan dan juga semangat untuk membela tanah air, apapun konsekuensi politik dan sosialnya.

“Karena, NU dan PDI Perjuangan sejak awal berkomitmen menjaga agar bangsa Indonesia terus kuat, dan terjaga dari gempuran kekuatan apapung yang ingin merusak perdamaian dan kesatuan,” kata Ketua Umum Pagar Nusa NU ini.

“Sebagai santri, kader NU, dan Ketua Umum Pagar Nusa NU yang selama ini berkhidmah secara politik di PDI Perjuangan, saya sungguh bersyukur menjadi bagian dari NU dan sekaligus PDI Perjuangan,” jelas dia.

Di tengah berbagai kontestasi ideologi dan politik yang ingin merongrong NKRI dari berbagai sisi, menurut Gus Nabil, kolaborasi antara NU dan PDI Perjuangan saat ini menjadi semakin relevan. “Ke depan, NU dan PDI Perjuangan akan terus berkolaborasi, saling melengkapi tidak hanya di level nasional, tapi juga di level internasional,” ujar Gus Nabil.

Gus Nabil menambahkan, ada ribuan kader NU yang tersebar di lebih dari 35 negara. Karena itu, menurut dia, PDI Perjuangan sebagai kekuatan politik terbesar Indonesia dan tulang punggung pemerintahan saat ini haruslah menjadikan ini sebagai momentum untuk mengkonsolidasi kekuatan diaspora Indonesia dan jaringan internasional, khususnya untuk menguatkan posisi Indonesia.

“Ini sangat tepat momentumnya di tengah amanah Indonesia dalam presidensi G-20 pada tahun 2022 ini,” jelas Gus Nabil.

Editor: Muhyiddin Yamin

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Scribo Ergo Sum - Sampaikanlah walau satu berita