Jangan Sepelekan Ucapan Salam, Ini Maknanya dalam Islam
BOYANESIA -- Salam toghellen (saudara)....Ketika berjumpa dengan sesama muslim di jalan atau saat memasuki rumah seringkali menyepelekan ucapan salam tanpa mengetahui makna sebenarnya. Bahkan, kadang salam hanya dijadikan ucapan basi-basi belaka.
Padahal, salam merupakan suatu doa agar orang dijumpainya tersebut bahagia dalam hidupnya dengan keselamatan dan kesejahteraan. Para ulama telah menjelaskan makna salam dengan jelas, seperti Ibnu Mas’ud yang berkata berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW.
“As-salam adalah salah satu nama dari nama-nama Allah SWT dan diperintahkan untuk disebarluaskan agar orang yang menerimanya mendapatkan keselamatan dan kesejahteraan dari Zat as-Salam (Yang Maha Sejahtera),” (Ensiklopedi Islam, 1/180).
Di dalam Alquran terdapat sekitar 146 kata salam yang tersebar di beberapa surat dan ayat. Menurut hadis riwayat Bukhari dan Muslim, bunyi salam yang diajakarkan Allah SWT kepada Nabi Adam untuk disampaikan kepada para malaikat adalah “assalamu’alaikum”.
Saat nabi para malaikat mendengar ucapan salam dari manusia pertama tersebut, para melaikat menjawab “assalamu’alaika wa rahmat Allah”, yang berarti semoga Allah memberikan keselamatan, kesejahteraan, dan rahmat-Nya kepadamu.”
Kata salam yang berarti selamat, sejahtera, aman, dan sentosa tersebut merupakan kata dasar dari kata kerja salima-yaslamu yang masih serumpun dengan kata Islam yang berasal dari kata aslama-yuslimu.
Imam Nawawi menyebutkan dalam kitabnya bahwa orang Islam sunnah hukumnya memulai salam dan wajib untuk menjawabnya, “Ketahuilah bahwa memulai salam hukumnya adalah sunnah dan menjawab salam hukumnya adalah wajib.” (Alminhaj, 7/261),
Namun, jika didasarkan pada firman Allah dalam surat Al-an’am ayat 54, hukum memberikan salam adalah sunnah mu’akkad atau sunnah yang pahalanya lebih besar dari sunnah biasa. Berikut arti ayat tersebut.
“Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu, maka katakanlah salamun ‘alaikum (Mudah-mudahan Allah melimpahkan kesejahteraan atas kamu),”
Orang Islam yang tidak mengucapkan salam dipandang belum memenuhi tata cara ajaran Islam. Meskipun ucapan salam ini tidak mendatangkan dosa, tapi orang yang sering mengabaikannya tersebut harus segera diingatkan.
Orang Islam, terutama yang hidup diperkotaan sudah semakin jauh dari ucapan salam ini. Apalagi saat ini sudah banyak ucapan-ucapan yang dianggap modern, yang biasa sering dipraktikkan oleh anak-anak muda.
Meliha hal itu, tentu menjadi penting bagi orang tua untuk selalu membiasakan ucapan salam kepada anak-anaknya sebagaimana yang diajarkan Rasullah SAW, agar anak tersebut juga mendapatkan kebahagiaan dalam hidupnya.
Bagi orang yang mengabaikannya, Rasulullah pernah menegur seorang sahabat bernama Kildah bin Hambali saat berkunjung ke rumahnya tanpa mengucapkan salam. Beliau bersabda, “Kembalilah, dan ucapkanlah salam lebih dahulu dan kemudian tanyakan apa boleh masuk ke dalam rumah” (HR. at Turmizi).
Ucapan salam ini tidak boleh hanya dijadikan sekedar basa-basi lagi. Jadi sudah jelas bahwa ucapan salam merupakan suatu do’a yang seharusnya diucapkan dengan ikhlas kepada sesama orang Islam.
Saat mengucapkan salam, seorang mukmin juga dianjurkan untuk berjabat tangan. Hal ini didasarkan pada sabda Rasulullah yang menyatakan bahwa dosa-dosa orang yang bersalaman itu berguguran sebagaimana gugurnya daun.
“Jika seorang mukmin bertemu dengan mukmin yang lain, ia memberi salam padanya, lalu meraih tangannya untuk bersalaman, maka berguguranlah dosa-dosanya sebagaimana gugurnya daun dari pohon” (HR Ath Thabrani dalam Al Ausath, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah 2/59)