Agama

Perintah untuk Bersegera dalam Alquran Ditujukan pada Siapa?

Ilustrasi takwa
Ilustrasi takwa

BOYANESIA -- Salam toghellen (saudara) ..Berlomba-lomba untuk sampai kepada level kehidupan sosial yang tertinggi di antara sesama manusia bukanlah perintah Allah SWT. Manusia hidup di dunia ini hanyalah untuk menyembah Allah, menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Melaksanakan sholat wajib tepat waktu, bersedekah, berbuat kebaikan dan saling tolong menolong adalah perintah Allah yang harus dikerjakan agar menjadi orang yang bertakwa, yakni orang yang takut kepada Allah dan taat pada perintah-Nya. Mereka adalah orang yang memiliki keimanan yang tinggi dan lebih mementingkan urusan akhirat dari pada dunia.

Dalam Alquran, Allah SWT berfirman:

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

وَسَارِعُوآاِلَى مَغْفِرَةٍمِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السّموَاتُ وَالْاَرْضُ اُعِدَّتْ لِلْمُتّقِيْنَ

Artinya:

“Dan bersegeralah kamu kepada meraih ampunan dari tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS Al-Imran:133).

Di dalam buku “Tafsir Tazkiyah Tadabbur Ayat-Ayat untuk Pencerahan & Penyucian Hati” karya Dr Atabik Luthfi, Imam al-Qurtubi mengomentari ayat di atas dengan mengatakan, perintah bersegera ini ditujukan kepada orang-orang yang sudah mencapi derajat takwa. Maksudnya adalah orang yang bertakwa akan lebih cepat tanggap untuk menerima perintah Allah dan menjalankannya dari pada menunda-nundanya apalagi menolaknya.

Bersegera juga termasuk tanda-tanda orang saleh, sebagaimana disebutkan dalam surat Ali Imran ayat 114. Allah SWT berfirman:

يُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُسَارِعُوْنَ فِى الْخَيْرٰتِۗ وَاُولٰۤىِٕكَ مِنَ الصّٰلِحِيْنَ

Artinya: “Mereka beriman kepada Allah dan hari akhir, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar dan bersegera (mengerjakan) berbagai kebajikan. Mereka termasuk orang-orang saleh."

Nah, terdapat kisah yang bisa disampaikan mengenai ayat Ali Imran ini, yakni kisah Rasulullah Saw dan raja Heraklius. Diceritakan bahwa

Rasulullah sangat berharap bahwa Raja Romawi itu mau menerima ajakan beriman kepada Allah SWT.

Bahkan, dalam salah satu suratnya kepada Raja Heraklius, Rasullah SAW mengutip ayat di atas dengan harapan ia akan segera memutuskan untuk menerima seruan Rasulullah SAW. Ternyata, jawaban surat yang dikirimkan oleh Raja Heraklius di luar dugaan. Ia justru bertanya kepada Rasulullah tentang maksud ayat yang menyatakan “Surga yang luasnya seluas langit dan bumi” (QS Ali Imran ayat 133).

Dalam pikiran Heraklius, jika luasnya surga adalah seluas langit dan bumi, maka di manakah posisi neraka?

Dengan bijak dan sangat logis Rasulullah SAW kemudian menjawab pertanyaan Heraklius, “Pertanyaan Anda sama dengan pertanyaan orang yang bertanya: Jika malam telah tiba, ke manakah perginya siang?”

Raja Heraklius mengakui kebenaran Agama Rasulullah dengan mencari kebenaran yang sesungguhnya. Namun, akhirnya dia meninggal dan tidak sempat masuk Islam.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Scribo Ergo Sum - Sampaikanlah walau satu berita