Asnawi Mangku Alam, Memulai Karier di Dunia Militer
BOYANESIA – Nama Asnawi Mangkualam sedang banyak diperbincangkan di dunia sepakbola Indonesia. Nama kapten Timnas Indonesia itu melambung tinggi setelah melawan Timnas Argentina dalam ajang FIFA Matchday pada Senin (19/6/2023) lalu.
Baca Juga: Asnawi Mangkualam, Pernah Ibadah ke Tanah Suci Makkah
Namun, ada Asnawi lainnya yang tidak kalah keren. Berbeda dengan Asnawi yang jago main sepakbola, Asnawi yang satu ini mulai meniti kariernya di dunia militer. Nama lengkapnya adalah Brigadir Jenderal TNI H Asnawi Mangku Alam. Dia adalah Gubernur Sumatra Selatan untuk periode 1968-1978.
Asnawi Mangku Alam merupakan tokoh yang lahir di Baturaja Timur, Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan pada 27 April 1921. Ia menempuh pendidikannya di Hollandsch Inlandsche School (HIS), sekolah Belanda untuk bumiputra yang berdiri pada zaman penjajahan Belanda.
Lalu, Asnawi melanjutkan pendidikannya ke Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (Mulo), sekolah menengah pertama pada zaman pemerintah kolonial Belanda.
Setelah Jepang berkuasa, Asnawi kemudian melanjutkan rihlah keilmuannya dengan menempuh pendidikan di sekolah dokter hewan dan sekolah pegawai tinggi. Namun, setelah itu, justru Asnawi terjun ke dunia militer dengan pangkat kapten.
Setelah bergabung dengan tentara Republik Indonesia, dia pun terlibat dalam “Perang Kota” selama lima hari lima malam di Kota Palembang pada Januari 1947. Saat itu, dia menjabat sebagai kepala intensdans dengan pangkat letnan satu.
Pada masa awal kemerdekaan, Asnawi juga tercatat pernah aktif di Barisan Pemberontakan Rakyat Indonesia. Pada akhir karier militernya, Asnawi berhasil meraih pangkat brigadir jenderal purnawirawan.
Setelah Indonesia meraih kemerdekaan, barulah Asnawi diangkat sebagai Gubernur Sumatera Selatan, tepatnya pada 10 Januari 1968. Selama menjadi gubernur, Asnawi berhasil membuat perubahan yang siginifikan di Provinsi Sumatera Selatan.
Daerah Sumatera Selatan kala itu mengalami pertumbuhan pesat di sector pertanian dan perkebunan. Setelah dunia periode menjabar gubernur, Asnawi pun dipanggil oleh Allah SWT. Ia meninggal dunia di Jakarta pada 27 Oktober 2001.