PWNU Jatim Instruksikan Nahdliyin Sholat Gerhana Matahari pada 29 Ramadhan

Gerhana Matahari akan terjadi pada 20 April 2023. Foto: Ilustrasi

BOYANESIA – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menginstrusikan kepada Pengurus PCNU, MWCNU Ranting NU dan waga nahdliyin untuk melaksanakan sholat gerhana matahari atau sholat Kusuf pada 29 Ramadhan 1444 Hijriah.

Ketua PWNU JAwa Timur, KH Marzuqi Mustamar mengatakan, berdasarkan kalender hisab PW Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Jawa Timur, gerhana matahari Hibrid diperkirakan terjadi pada Kamis (20/4/2023) besok.

Dalam instruksi yang disebarkan PWNU Jatim dijelaskan, gerhana matahari bermula dari Samudera Hindia bagian selatan (utara kutub selatan), lalu Australia, Asia Tenggara, Philipina, Papua New Guniea, Taiwan dan berakhir di Samudera Pasifik.

Scroll untuk membaca

Adapun yang terlintasi bayangan Hibrid adalah Australia (Ningalo, Learmonth, Exmouth dan Barrow Island) Timor Leste (Viqueque dan Los Palos), Indonesia (Pulau Kisar, Batu Merah, Antalisa, Soetoeri, Toegrama, Salebe, Aramasa, Modan, Randepandai, Mos Waar dan Biak).

“Kota-kota lain di Indonesia selain yang disebut di atas mengalami Gerhana Matahari Sebagian,” dikutip dari surat instruksi yang disebarkan PWNU Jatim.

Berikut adalah data Gerhana Matahari Sebagian dilihat dari Surabaya:

Kontak Gerhana Waktu Azimut Tinggi Awal Gerhana 09:29:36 57˚ 56’ 55˚ 08’ Tengah Gerhana 10:54:21 24˚ 14’ 69˚ 32’ Akhir Gerhana 12:24:00 323˚ 10’ 66˚ 42’ Lama Gerhana 2 jam 54 menit 23 detik|Magnitude: 0.6601|Obskurasi: 57,81% 2.

“Sehubungan hal tersebut diatas maka di instruksikan kepada seluruh pengurus dan warga NU di Jawa Timur untuk melaksanakan sosialisasi dan melaksanakan Sholat Sunnah gerhana Matahari (Al-Kusuf Lissamsi) pada saat terjadinya gerhana Matahari di atas,” jelas Kiai Marzuki.

Surat instruksi dari PWNU Jatim ini ditandatangi oleh Rais Syuriah PWNU Jatim KH Anwar Manshur, Wakil Katib Syuriah PWNU Jatim KH Romadlon Chotib, Ketua PWNU Jatim KH Marzuqi Mustamar, dan Sekretaris PWNU Jatim Prof Akh Muzakki.