Kemenag Petakan Masjid, 79 Persen Berafiliasi dengan NU
News
BOYANESIA -- Seksi Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) Cirebon melakukan pemetaan terhadap 120 masjid di Kota Corebon. Masjid-masjid tersebut tersebar di lima kecematan, yaitu di Kesambi, Harjamukti, Pekalipan, Lemahwungkuk, dan Kejaksaan.
Dalam pemetaan ini, ditemukan bahwa 79.7 persen masjid di Cirebon berafiliasi dengan NU, 4.2 persen berafiliasi dengan Muhammadiyah, 5.1 persen berafiliasi dengan Salafi, dan 11 persen berafiliasi dengan lainnya.
Kepala Seksi Bimas Islam Kemenag Cirebon, Rizki Riyadu Taufik menjelaskan, program pemetaan ini setidaknya memiliki empat tujuan, yaitu untuk mengetahui jumlah persentase masjid, untuk mengetahui afiliasi masjid, untuk mengetahui konten kajian keagamaan di masjid, dan untuk mengetahui background pengisi kajian atau khatib di masjid Cirebon.
Menurut Taufik, masjid-masjid yang sasar dalam penelitian ini adalah masjid BUMN/BUMD, masjid jami, masjid SKPD, dan masjid perkantoran atau perusahaan. Sedangkan metode yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode semi survei, wawancara, serta pemberian instrumen.
Dalam pemetaan ini, Taufik bersama timnya juga memetakan masjid-masjid mana saja yang keras atau provokatif, dan masjid mana saja yang toleran. “Setelah kami petakan, hasilnya masih ada masjid yang cenderung provokatif, sehingga jamaah menjadi bingung,” ujar Taufik dalam keterangannya yang diterima Boyanesia, Jumat (17/3/2023).
Secara umum, menurut Taufik, kondisi kehidupan keagamaan di Kota Cirebon melalui pemetaan masjid ini cenderung kondusif. Namun, ada beberapa masjid BUMN/SKPD di Kota Cirebon yang memberikan slot khusus untuk narasumber atau khatib dengan latar belakang Salafi.
Karena itu, dia pun meminta Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM) di Cirebon agar turut serta mengontrol materi kajian keagamaan yagn cenderung memicu konflik. “Kami meminta kepada DKM agar bisa memberikan slot khusus untuk materi-materi yang berkaitan dengan kebangsaan,” ucap Taufik.
Taufik menuturkan, masjid adalah tempat ibadah bagi umat Islam. Namun, tidak semua orang tahu lokasi dari masjid di sekitar mereka. Pemetaan masjid dapat membantu memudahkan orang dalam menemukan masjid terdekat dan memudahkan mereka dalam beribadah.
Pemetaan masjid juga dapat memberikan informasi tambahan, seperti waktu sholat, informasi tentang acara keagamaan dan kegiatan sosial,afiliasi setiap mesjid serta latar belakang pengisi kajian di setiap masjid.
“Pemetaan masjid memiliki banyak manfaat, terutama dalam memudahkan orang dalam menemukan masjid terdekat. Ini sangat penting bagi umat Islam. Dengan menggunakan pemetaan masjid, semoga tidak ada lagi mesjid dengan ceramah yang provokatif atau ajaran yang menyesatkan,” kata Taufik.
Selain itu, tambah dia, pemetaan masjid juga dapat membantu masyarakat dalam menemukan masjid yang lebih besar atau lebih mudah diakses untuk acara-acara keagamaan dan sosial.
