Kapan Kita Harus Baca Shalawat?
BOYANESIA – Salam toghellen (saudara)...dan selamat datang Hair Jumat, yakni hari yang mulia dan memiliki banyak kutamaan dalam Islam. Karena itu, di hari ini umat Islam sangat dianjurkan untuk memperbanyak membaca shalawat.
Namun, apakah hanya di hari Jumat saja kita harus membaca shalawat?
Mari coba kita lihat penjelasannya. Jadi, sebenarnya membaca shalawat itu tidak terpaku pada waktu. Kapanpun kita bisa untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW, kecuali pada waktu-waktu terlarang seperti ketika berada di toilet.
Kendati demikian, ada waktu-waktu yang secara khusus diperintahkan kepada kita untuk bershalawat kepada Rasulullah SAW. Hal ini seperti dijelaskan dalam buku terbaru Republika Penerbit berjudul “Hikayat Keajaiban Istighfar dan Shalawat Nabi” karya Fuad Abdurahman.
Pertama, yaitu membaca shalawat setelah mendengar Azan.
Rasulullah SAW bersabda, “Jika kalian mendengar muazin menyerukan azan, maka jawablah dengan bacaan yang sama. Setelah itu, bershalawatlah kalian kepadaku.” (HR Muslim dan Ahmad).
Kedua, yaitu membaca shalawat pada Hari Jumat
Seperti yang kita ketahui, Hari Jumat biasanya sering dipanggil Sayyidul Ayyam atau penghulu hari-hari. Dalam Islam hari Jumat merupakan hari terbaik untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Rasululllah juga bersabda agar umatnya memperbanyak shalawat di hari ini. Beliau bersabda,
“Sesungguhnya hari yang paling utama bagi kalian semua adalah hari Jumat. Maka, perbanyaklah shalawat kepadaku pada hari itu karena sesungguhnya bacaan shalawat kelian diperlihatkan kepadaku.”
Pada sahabat lantas bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana bacaan shalawat kami diperlihatkan kepadamu, sedang jasadmu telah bercampur dengan tanah?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya Allah mengharamkan kepada kami memakan jasad para Nabi.” (HR Abu Dawud).
Selain kedua waktu tersebut, Ustaz Mahmud Samiy juga menyebutkan tempat atau waktu yang bisa dipakai untuk membaca shalawat, yang itu dihimpun berdasarkan sejumlah hadits, yaitu:
1. Shalawat bisa dibaca pada permulaan doa, pertengahan, dan penutupnya.
2. Shalawat bisa dibaca pada akhir pembacaan doa qunut.
3. Shalawat dibaca ketika berdoa tentang suatu hajat.
4. Shalawat dibaca pada pertengahan takbir shalat Ied.
5. Shalawat dibaca ketika seorang laki-laki meminang seorang wanita untuk dinikahi.
6. Shalawat dibaca ketika masuk dan keluar masjid.
7. Shalawat dibaca ketika bertemu dan berpisah.
8. Shalawat dibaca ketika berlayar dan datang dari pelayaran
9. Shalawat dibaca ketika hendak tidur.
10. Shalawat dibaca ketika bangun untuk melakukan shalat malam.
Terus baca di halaman selanjutnya..