News

Universitas Mulia Balikpapan Gelar ICSINTESA untuk Jawab Masalah Global

Universitas Mulia Balikpapan menggelar ICSINTESA keempat dan SEMINASTIKA kelima di Ballrom Cheng Ho, Balikpapan, Kaltim, Jumat (12/7/2024).

BALIKPAPAN -- Universitas Mulia Balikpapan kembali menggelar International Conference of Science and Information Technology in Smart Administration (ICSINTESA) untuk yang keempat kalinya. Konferensi internasional ini digelar untuk menjawab masalah global.

Dalam menggelar kegiatan ini, Universitas Mulia berkolaborasi bersama sejumlah perguruan tinggi dan akademisi di Asia Tenggara dan Taiwan. ICSINTESA digelar bersamaan dengan Seminar Nasional Teknologi Informasi Komunikasi dan Administrasi (SEMINASTIKA) yang kelima.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Rektor Universitas Mulia Prof Muhammad Ahsin Rifa'i dalam sambutannya mengatakan, ICSINTESA dan SEMINASTIKA adalah bentuk komitmen institusinya untuk berkontribusi dalam riset dan melanjutkan pembangunan dalam pendidikan. Terbukti, kata dia, ada peneliti dari 30 negara lebih yang mengirimkan paper penelitian pada konferensi internasional ini, yakni berjumlah 158 paper.

"Kita hadir di sini untuk menjawab masalah global yang belum kita pernah kita hadapi. Semoga melalui ICSINTESA ini, kita semua nantinya tidak hanya menjadi pendengar dan pengamat, tapi juga menjadi arsitektur untuk masa depan," ujar Rektor Universitas Mulia Prof Muhammad Ahsin Rifa'i dalam siaran pers yang diterima pada Senin (15/7/2024).

Sebanyak empat narasumber diundang dalam konferensi yang dihadiri oleh civitas akademika, mahasiswa, perwakilan pemerintah serta pelaku bisnis di Kalimantan Timur. Keempat pembicara tersebut adalah Dekan Fakultas Komputer Sains Prof Vicente Aquino Pitogo, Prof Shi- Jinn Horng dari National Taiwan University of Science and Technology, Prof Suyanto dari Universitas Telkom Bandung dan Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Balikpapan, Agung Sakti Pribadi.

Mengangkat tema "The Collaboration of Smart Technology and Good Governance for Sustainable Development Goals", diharapkan ICSINTESA dapat memberi solusi yang dapat diimplementasikan bagi Kalimantan Timur, terutama Kota Balikpapan serta Ibu Kota Nusantara (IKN).

Sementara itu, Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kaltim, Fitriansyah yang turut hadir dalam konferensi yang diselenggarakan oleh Universitas Mulia ini sangat dibutuhkan oleh pemerintah daerah. Terutama agar tercipta kolaborasi dari seluruh stakeholder untuk dapat menjawab tantangan di masa depan.

"Semoga konferensi ini dapat memberikan rekomendasi kepada pemerintah, selaku pengambil kebijakan, dan yang terpenting kepada masyarakat," ujar dia.

Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga Balikpapan, Agung Sakti Pribadi yang menaungi Universitas Mulia juga berharap paper yang dikirimkan pada ICSINTESA keempat ini tidak sekadar menjadi bacaan saja. Tapi juga dapat diimplementasikan dan disinergikan antara pemerintah daerah dengan perguruan tinggi, sehingga dapat dimanfaatkan untuk masyarakat.

"Jadi kalau sekadar mencari solusi, tidak bisa kami perguruan tinggi yang hanya melakukannya risetnya saja. Karena kalau riset tidak digunakan, tidak ada manfaatnya. Sehingga kalau riset terbaik untuk bekerjasama yaitu dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)," kata Agung.

Melalui riset yang dimiliki oleh BRIN serta perguruan tinggi di Kaltim, dia mengharapkan agar dapat digunakan untuk menjawab persoalan kota. Menurut Agung, salah satu contoh riset dan penelitian yang dapat segera dikerjakan adalah menjawab kelangkaan air bersih bagi Kota Balikpapan, bahkan Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Kita berharap, kerjasama dengan perguruan tinggi itu ke depan lebih teknis. Tidak hanya sampai dalam riset saja," jelas dia.

Karena, lanjut dia, dengan adanya IKN dan penambahan jumlah penduduk yang akan massif dalam waktu dekat, dibutuhkan solusi jangka panjang untuk segera menyelesaikan persoalan tersebut. Universitas Mulia Balikpapan, kata dia, siap menjadi penggerak dalam penyelesaian masalah yang dihadapi pemerintah dalam berbagai hal, dengan memanfaatkan informasi teknologi, dan teknologi terbaru.

Sementara itu, Ketua Panitia ICSINTESA dan SEMINASTIKA, Rizki Zulkarnain menjelaskan, di kegiatan ini ada lebih dari 150 paper yang lolos dari total 444 paper yang di-submit oleh para peneliti dan akademisi dari 30 negara lebih yang bergabung.

Paper yang telah diterima, diseleksi ketat dan penulis pun diundang untuk mempresentasikan papernya dalam paralel session. Ada 10 room yang digunakan oleh presenter, yang terbagi satu room onsite dan sembilan room online, setiap room memiliki satu moderator.

Paper yang telah dipresentasikan akan diserahkan ke IEEE untuk dapat dipublikasikan dalam Prosiding Konferensi Internasional yang akan dimuat pada IEEE Xplore dan normalnya akan diindex oleh Scopus dan lembaga index internasional lainnya.

“Ini merupakan konferensi ilmiah internasional call for paper terbesar di Kaltim dan sekitarnya,” kata dia.

Berita Terkait

Image

Webisode tentang Orang Bawean di Singapura

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Scribo Ergo Sum - Sampaikanlah walau satu berita