BPKH Jajaki Investasi Baru Haji dan Umrah
BOYANESIA.REPUBLIKA.CO.ID -- Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menjajaki sejumlah peluang investasi, baik di Indonesia maupun Arab Saudi, termasuk potensi investasi di sektor haji dan umrah.
Kepala Badan Pelaksana BPKH, Fadlul Imansyah mengatakan, peluang investasi tersebut dibahas dalam pertemuan Saudi-Indonesian Roundtable Meeting Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Federation of Saudi Chambers (FSC) yang digelar di Hotel St. Regis, Riyadh, Arab Saudi, Kamis (19/10/23).
“Satu hal yang menjadi fokus kita, terkait ekosistem ekonomi haji dan umrah di Arab Saudi yang merupakan salah satu peluang investasi yang sangat besar,” ujar Fadlul dalam siaran persnya, Ahad (21/10/2023).
Baca Juga: Ronaldo Vs Messi Siapa yang Terbaik? Ini Kata Petinju Anthony Joshua
Berdasarkan visi Arab Saudi 2030, lanjut dia, satu musim haji bisa mencapai 4,5 juta orang. Sementara untuk umrah bisa mencapai 30 juta orang. Karena itu, Fadlul menekankan pentingnya menggarap kedua sektor ini secara serius.
“Kalau kita bisa melakukan implementasi dari kegiatan investasi di sektor haji dan umrah secara baik dan profesional, Insya Allah akan mendatangkan manfaat, baik bagi jemaah haji dan umrah Indonesia serta bangsa Indonesia secara keseluruhan,” ucap Fadlul.
“Hal ini tak lepas dari besarnya transaksi keuangan di kedua sektor ini, yang tentu akan mendatangkan manfaat bagi Indonesia,” kata dia.
Baca Juga: Link Streaming Nonton One Piece Episode 1080 Sub Indo, Spoiler dan Tanggal Rilis
Selain Fadlul Imansyah, hadir dalam pertemuan tersebut anggota Badan Pelaksana BPKH Amri Yusuf dan Arif Mufraini, serta Dewan Pengawas BPKH M. Dawud Arif Khan dan Mulyadi.
Kehadiran Tim BPKH dalam pertemuan Kadin Indonesia dengan Federation of Saudi Chambers (FSC) tersebut merupakan bagian dari agenda kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Kerajaan Arab Saudi.
Turut hadir dalam acara ini Menteri Investasi Kerajaan Arab Saudi Khalid Al Falih, Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia Erick Tohir, Menteri Perdagangan Zukifli Hasan dan Ketua Kadin Indonesia Komite Tetap Timur Tengah Mohamad Bawazeer.
Baca Juga: Hari Santri 2023, Kiai Cholil Nafis Dorong Pesantren Jadi Sentra Ekonomi
Selama ini, Arab Saudi merupakan salah satu mitra dagang penting bagi Indonesia. Kinerja perdagangan antara kedua negara, terus meningkat dan saling memberikan manfaat bagi kedua belah pihak.
Pada 2022, total perdagangan bilateral kedua negara mencapai US$ 7,51 miliar. Sedangkan pada periode Januari-Agustus 2023 tercatat sebesar US$ 3,80 miliar. Dari nilai itu, ekspor Indonesia ke Arab Saudi sebesar US$ 1,39 miliar. Sedangkan, impor Indonesia dari Arab Saudi sebesar US$ 2,41 miliar.
Komitmen BPKH untuk memaksimalkan ekosistem ekonomi haji dan umrah di Arab Saudi telah direalisasikan dengan membentuk anak perusahaan dengan nama Syarikah BPKH Limited. Anak usaha ini sudah mendapatkan Commercial registration dari Ministry of Commerce Saudi pada 16 Maret 2023.
BPKH Limited akan berinvestasi untuk mendukung ekosistem haji. Mulai dari hotel, katering untuk haji dan umrah, fasilitas akomodasi, mengelola turis, jasa layanan apartemen dan lainnya.
Baca Juga: One Piece: Penjelasan Lengkap Harta Karun Buah Iblis di God Valley
Tujuan investasi ini untuk mendapatkan nilai manfaat dan/atau efisiensi biaya haji, mengendalikan biaya haji menjadi lebih efisien serta menggandeng aparat penegak hukum untuk melakukan pendampingan BPKH Limited dalam berinvestasi.
Adanya Syarikah BPKH Limited menjadi langkah tepat untuk mendapat manfaat sekaligus memastikan pemenuhan fasilitas haji. Pasalnya, dalam lima tahun terakhir investasi BPKH masih bersifat konservatif, di mana 70 persen masuk ke SBSN dan 28 persen deposito perbankan syariah serta kurang dari 2 persen di investasi langsung.
“Harapannya dengan terbentuknya anak perusahaan di Arab Saudi mampu memberikan kontribusi pada perolehan nilai manfaat dan bisa melakukan efisiensi berbagai biaya dalam penyelenggaraan ibadah haji,” jelas Anggota Badan Pelaksana BPKH, Amri Yusuf.