Hari Santri 2023, Kiai Cholil Nafis Dorong Pesantren Jadi Sentra Ekonomi
BOYANESIA.REPUBLIKA.CO.ID -- Dalam momentun Hari Santri Nasional (HSN) 2023, Pengasuh Pondok Pesantren Cendikia Amanah Depok, KH Cholil Nafis mendorong agar pesantren menjadi sentra ekonomi. Hal ini disampaikan Kiai Cholil saat sambutan dalam acara pembukaan pelatihan Bisnis Sayur Hidroponik, Sabtu (21/10/2023).
Pesantren Cendekia Amanah menyelenggarakan pelatihan ini selama dua hari pada 21-22 Oktober 2023. Pelatihan ini diikuti oleh 17 pesantren se-Jabodetabek untuk menciptakan ketahanan pangan dan penguatan ekonomi pesantren.
Dalam sambutannya, Kiai Cholil mengatakan, pesantren harus memaksimalkan fungsinya, selain sebagai tempat pendidikan dan dakwah juga sebagai pengembangan ekonomi keumatan.
"Pesantren harus menjadi sentra ekonomi dan pasar pemberdayaan umat. Pesantren yang lekat dengan masyarakat dapat dijadikan basis pemberdayaan ekonomi umat," ujar Kiai Cholil.
Baca Juga: One Piece: Penjelasan Lengkap Harta Karun Buah Iblis di God Valley
Menurut dia, pesantren adalah pasar dan konsumen yang pasti. Selain para santri, alumni dan keluarga santri juga dapat merekatkan jaringan pasar antar pesantren dan jaringan bisnis dengan masyarakat umum.
Sementara ini, tambah dia, pesantren lebih banyak sebagai konsumen. Karena itu, sudah saatnya pesantren bisa menjadi produsen dan mengembangkan usaha yang bersekala besar hingga ekspor dan impor.
"Pelatihan ini untuk menguatkan ikatan pesantren sekaligus fungsi pemberdayaan ekonomi berbasis pesantren," kata Ketua MUI bidang Dakwah dan Ukhuwah ini.
Baca Juga: Gabung Al-Nassr Juga, Ronaldo Junior Pakai Nomor 7
Sebagai informasi, Pondok Pesantren Cendekia Amanah Depok sendiri telah lama mengembangkan tanaman hidronik sebagai usaha untuk menjadi pesantren mandiri di Jalan Raya Kalimulya, Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat.
Bahkan, pesantren ini sudah memiliki Green House Hidroponik yang luasnya 500 Meter. Rumah Hijau ini dapat menghasilkan satu ton sayur setiap bulannya.
Dalam menerapkan pendidikan kepada santri-santrinya, pesantren yang didirikan pada 2016 ini memadukan antara metode khalaf (modern) dan Khalaf (klasik). Para santri tidak hanya diajarkan ilmu agama saja, tapi juga sains.