Kumpulan Hadits: Cara Tidur dan Berbaring ala Rasulullah Lengkap dengan Doanya
BOYANESIA.REPUBLIKA.CO.ID -- Islam telah mengatur berbagai aktivitas kehidupan kaum muslimin, mulai dari urusan kecil sampai urusan. Tidak hanya itu, Rasulullah SAW telah mengajarkan umatnya tentang adab tidur dan berbaring.
Menukil dari Kitab Adab Tidur, Kitab Salam dan Kitab Adab Safar karya Imam Abu Zakaria Yahya bin Syarif An-Nawawi ad-Dimsyaqi (Imam Nawawi), berikut kumpulan hadits nabi yang menerangkan tentang cara tidur dan berbaring:
Dari Al-Barra’bin Azib ra, ia berkata: “Apabila Rasulullah SAW berada di tempat tidurnya dan hendak tidur, maka beliau miring ke sebelah kanan, kemudian membaca: “Allahumma aslamtu nafsii ilaika wawajjahtu wajhi ilaika wafawwadhtu amri ilaika wa alja’tu dzahri ilaika raghbatan warahbatan ilaika la malja’a wala manja minka illa ilaika aamantu kitabakalladzi anzalta wanabiyyikalladzi arsalta.” (HR Bukhari).
Baca Juga: Viral Carok Massal, Ini Penyebab Terjadinya Kasus Carok di Madura
Arti doa di dalam hadits tersebut adalah: “Ya Allah, aku menyerahkan diriku kepada-Mu, menghadapkan mukaku kepada-Mu dan menyandarkan punggungku kepadda-Mu, dan menyerahkan semua urusan kepada-Mu dengan penuh harap dan rasa takut kepada-Mu, tidak ada tempat berlindung dan menyelamatkan diri dari siksaan-Mu kecuali hanya kepada-Mu. Saya beriman dengan kitab yang Engkau turunkan dan (beriman) dengan nabi-Mu yang Engkau utus.”
Dalam hadits lain juga dijelaskan, dari Al-Barra’ bin Azib ra, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda kepadaku:
“Apabila kamu hendak tidur maka berwudhulah lebih dulu seperti wudhumu untuk sholat, kemudian berbaringlah pada pinggangmu yang kanan dan bacalah doa ini (yaitu sama seperti doa yang telah disebutkan di atas)”. Dalam hadits ini, Nabi SAW juga bersabda: “Jadikanlah bacaan doa itu sebagai akhir dari semua perkataanmu.” (HR Bukhari dan Muslim).
Baca Juga: Viral Cellos Botak Ajak Presiden Jokowi Selebrasi Siu ala Cristiano Ronaldo
Sedangkan dari Aisyah ra, ia berkata: Nabi SAW biasa mengerjakan sholat malam sebelas rakaat, dan jika fajar telah menyingsing maka beliau sholat dua rakaat yang tidak terlalu lama, kemudian berbaring pada pinggang sebelah kanan sampai muaddzin datang mengumandangkan azan Subuh. (HR Bukhari dan Muslim).