Agama

Benarkah Larangan Memulai Usaha di Bulan Maulid? Ini Kata Buya Yahya

Benarkah Larangan Memulai Usaha di Bulan Maulid? Buya Yahya Menjawab (YouTube/Al-Bahjah TV)

BOYANESIA.REPUBLIKA.CO.ID -- Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon, Buya Yahya mendapatkan sebuah pertanyaan dari salah satu jamaahnya tentang banyaknya larangan di bulan Maulid Nabi, termasuk larangan memulai usaha. Jika ada yang memulai usaha di bulan Maulid, maka katanya bisa bangkrut.

Menjawab pertanyaan tersebut, Buya Yahya menegaskan bahwa tidak ada larangan seperti itu di bulan Maulid. Namun, kata dia, bagi yang percaya akan hal itu, bisa bangkrut benaran.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

“Yang percaya bangkrut dan yang gak percaya untung. Bulan maulid adalah bulan pembuka, malah seharusnya lebih husnudzon,’Wah ini dengan Maulid Nabi aku akan membuka sesuatu yang baik’,”ujar Buya Yahya dikutip dari kanal Youtube Al-Bahjah TV, Senin (18/9/2023).

Baca Juga: Bagaimana Bersikap pada Anak Yatim?

Buya Yahya melanjutkan, tidak ada yang namanya bulan yang merugikan atau menyesatkan. Menurut dia, bulan yang merugikan adalah bulan maksiat. “Kalau kita bermaksiat rugi. Mau menikah di kapan saja juga boleh,” ucap Buya Yahya.

Buya Yahya mengatakan, ada juga bulan Apit, yaitu sebuah istilah yang digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk menyebut bulan Dzulqa'dah dalam kalender Hijriyah. Karena, bulan ini diapit oleh dua bulan penting bagi umat Islam, yakni Syawal dan Dzulhijjah.

Bulan Apit dianggap sebagai salah satu bulan sial dalam kepercayaan sebagian masyarakat Indonesia, khususnya di beberapa daerah tertentu pulau Jawa. Namun, menurut dia, semua itu tidak ada dalam ajaran Islam.

Baca Juga: Dosakah Jika tidak Sujud Tilawah Saat Membaca Ayat Sajadah dalam Alquran?

“Harus diubah ini kepercayaan biar lancara semuanya. Gak ada bulan kejepit, bulan Apit, bulan macam-macam, gak ada, bulan beruntung semuanya,” kata Buya Yahya.

Dia pun mengingatkan bunyi hadits Qudsi, di mana Allah SWT berfirman:

????? ?????? ????? ?????? ???

Artinya: “Aku Sesuai Persangkaan hamba pada-Ku”

Hadis di atas menjelaskan tentang prasangka baik kepada Allah SAW. Maka dari itu kita jangan berprasangka buruk kepada Allah karena hukumnya adalah haram. Jadi, kata Buya Yahya, kita harus selalu berprasangka baik terus kepada Allah.

“Jadi, gak ada bulan Maulid bulan merugikan, malah itu bulan untung, bulan rahmat,” jelas Buya Yahya.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Scribo Ergo Sum - Sampaikanlah walau satu berita