Habib Syech Apresiasi Silaturrahim LDII
SURAKARTA -- Akademisi Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur'an (PTIQ), Ahmad Ali didampingi pengurus DPP LDII dan DPD LDII Surakarta bersilaturahim dengan Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf pada Kamis (30/5/2024). Dalam pertemuan itu, Habib Syech mengungkapkan pandangannya tentang LDII.
“LDII di era pengurus yang baru ini bagus karena selalu silaturahim membangun komunikasi dengan pihak manapun,” ujar Habib Syech dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (1/6/2024).
Habib Syech pun meminta agar Majelis Ulama Indonesia (MUI) tidak mengkotak-kotakan ukhuwah Islamiyah. “Kita harus bersatu jangan gampang mendengar isu-isu negatif yang membuat umat Islam terpecah,” ucap Habib Syech.
Ia pun menceritakan saat sholawatan di Batam, terdapat pengurus LDII yang bergabung dalam acara tersebut, “Bahkan saat saya di Banyuwangi juga melantunkan LDII bolone NU. Karena saya melihat dan merasakan sendiri bahwa tuduhan-tuduhan terhadap LDII itu tidak benar,” kata Habib Syech.
Sebelum bersilaturrahim dengan Habib Syekh, Ahmad Ali juga memberikan pembekalan kepada ribuan santri Pondok Pesantren Budi Utomo, yang bernaung di bawah DPD LDII Surakarta, Jawa Tengah. Doktor di bidang syariah Islam itu memberi tausiyah pentingnya menjaga ukhuwah Islamiyah dengan dakwah yang sejuk.
“Sekitar 1.500 calon mubaligh dan mubalighoh itu, mendapatkan mendapat pembekalan secara langsung dari pengurus cendekiawan muslim Ahmad Ali. Agar mereka memperoleh pengetahuan yang mendalam dan strategi dakwah yang efektif di tengah masyarakat,” kata Ketua DPD LDII Surakarta, Muhammad Zain.
Pihaknya menyambut baik Ahmad Ali, yang sedang melaksanakan riset mengenai pola pendidikan di LDII, untuk membangun generasi profesional religius. Zain berharap, masukan dari Ahmad Ali dapat memperkuat ukhuwah Islamiyah, sekaligus mempromosikan dakwah yang santun dan bebas dari isu-isu politik.
“Kami berharap dengan adanya pembekalan para dai dan daiyah ini, kita bisa saling tukar ilmu. Apa yang bisa menjadi masukan dari Ahmad Ali yang juga menjadi pengurus pusat MUI bisa kami tindaklanjuti lebih lanjut,” jelas Zain.
Menjelang Pilkada di berbagai daerah, dia pun menyampaikan kekhawatiran mengenai dakwah yang ditunggangi oleh kepentingan politik. “LDII sangat-sangat tidak mentolerir adanya dakwah yang disisipi hal-hal politik, apalagi yang menjatuhkan salah satu paslon atau organisasi lain,” kata Zain.