Pentingnya Peran OMS Jaga Kondusifitas Jelang Transisi Pemerintahan dan Pilkada
JAKARTA -- Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) dinilai memiliki peran penting dalam menjaga iklim politik yang kondusif menjelang Pilkada Serentak 2024, khususnya di tengah masa transisi pemerintahan dan menjelang Piljada Serentak 2024. Hal ini dikemukakan dalam Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh Lingkar Studi Politik Indonesia (LSPI) di Jakarta Selatan, Selasa (1/10/2024).
Pembicara dalam FGD ini antara lain Sekjen Koalisi Perempuan Indonesia Mike Verawati, , pembicara dari Paramadina Public Policy Institute (PPPI), Septa Dinata, dan Mohammad Iqbal Kholidin, serta Wakil Ketua Dewan Nasional Setara Institute Bonar Tigor Naipospos.
FGD ini dihadiri oleh sejumlah pakar dari berbagai OMS yang membahas strategi menciptakan stabilitas politik di masa transisi. Sebagai pembicara dari Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Mohammad Iqbal Kholidin menyoroti pentingnya keterlibatan masyarakat dan transparansi dalam penyelenggaraan Pilkada untuk menjaga stabilitas politik.
“Demokrasi Indonesia masih muda dan terus diuji melalui partisipasi kritis masyarakat. Civic intelligence harus terus dikembangkan untuk memastikan publik tetap peduli dan berperan aktif dalam menjaga stabilitas politik,” ujar dia dalam siaran pers yang diterima pada Rabu (1/10/2024).
Iqbal menekankan bahwa upaya transparansi sangat krusial, terutama dalam penyelenggaraan Pilkada. Menurutnya, jika transparansi tidak dijaga, potensi manipulasi dan ketidakpercayaan masyarakat terhadap penyelenggara pemilu akan semakin besar.
"Kami mendorong peningkatan kualitas penyelenggara pemilu agar masyarakat merasa yakin bahwa proses Pilkada berjalan secara jujur dan adil," ucap dia.
Sementara, Direktur Hukum dan HAM LP3ES Hadi R. Purnama menekankan bahwa konsolidasi OMS sangat penting dalam menjaga iklim politik tetap kondusif.
“Perubahan dan transisi dalam politik adalah hal yang wajar. Kritik terhadap pemerintah juga perlu dilihat sebagai pengingat, bukan ancaman. Ini adalah bagian penting dari fungsi demokrasi yang sehat,” kata Hadi.
Menurut dia, OMS harus mengambil peran aktif dalam mencegah konflik yang mungkin timbul akibat gesekan kepentingan politik, terutama selama Pilkada. "OMS memiliki peran strategis untuk memastikan bahwa transisi politik berjalan damai dan tidak memicu konflik," jelas dia.
Pembicara dari Paramadina Public Policy Institute (PPPI), Septa Dinata menggarisbawahi pentingnya peran OMS di tingkat lokal dalam menjaga stabilitas politik.
"OMS harus diberikan ruang lebih luas, terutama di daerah, di mana sering kali NGO menjadi representasi dari isu-isu lokal yang krusial," ujar dia.
Septa mengatakan, partisipasi OMS di tingkat lokal dapat membantu meningkatkan partisipasi politik masyarakat dalam Pilkada. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya peran OMS dalam menjaga keseimbangan kekuasaan dalam demokrasi.
"OMS memiliki peran penting sebagai pengawas untuk memastikan bahwa proses demokrasi berjalan dengan baik dan adil," jelas Septa.
Diskusi ini menyimpulkan bahwa OMS memiliki peran kunci dalam menciptakan iklim politik yang harmonis dan kondusif menjelang Pilkada Serentak 2024. Transparansi, keterlibatan masyarakat, serta pengawasan aktif dari OMS sangat penting untuk memastikan Pilkada berjalan tanpa konflik dan dengan partisipasi yang maksimal. Dengan konsolidasi dan kolaborasi yang baik antara OMS, pemerintah, dan penyelenggara pemilu, diharapkan proses Pilkada 2024 dapat berlangsung damai, transparan, dan adil.