Kepala Balitbang: Pusdilkat Kemenag Dapurnya Kemenag
SURABAYA -- Kepala Badan Litbang dan Diklat (Balitbang dan Diklat) Kemenag, Suyitno secara resmi membuka acara Conference and Expose On Training (Con Xtra) 'Impactful and Joyful Learning' di Surabaya, Selasa (13/8/2024) malam. Acara bergengsi yang pertama kali diselenggarakan Balitbang dan Diklat Kemenag ini penting karena sebagai sarana untuk memadukan produk kelitbangan berbasis akademik dan inovasi pelatihan non-akademik.
ConXtra merupakan ajang memadukan produk-produk kelitbangan yang menyajikan seluruh hasil karya cipta dari 14 Balai Diklat Keagamaan (BDK) daerah, 3 Balai Litbang Agama (BLA), dan 2 Loka Diklat Keagamaan (LDK).
"Sehingga, output yang kita harapkan dari konferensi ini adalah satu bahwa tantangan human resources ke depan tidak semakin sederhana tapi kompleks," kata Suyitno di Surabaya, Selasa (14/8/2024).
Suyitno menyebut keberadaan Pusdilkat Kemenag sangat strategis dan penting karena sebagai dapurnya Kemenag. Salah satunya dengan membuat reformulasi kediklatan, dimulai dari performance kampusnya, biutifikasi BDK, dan sematras yang baru.
"Agar kita bisa menjadi dapur yang bisa menyediakan menu baru. Arahan Gus Menteri, karena Balitbang difungsikan dapurnya human resources maka kita harus memberikan menu yang variatif dan dapat dinikmati orang-orang kemenag," jelas dia.
Dalam event ini, sejumlah pihak atau stakeholder bisa mengekspose gagasan dan pemikiran dalam bentuk artikel. Di mana, lebih dari 300 makalah yang dibuat oleh akademisi, pengawas, dan stakeholder lainnya diseleksi dan hanya 170 yang diterima.
"Nantinya, engawas, dosen, dan stakeholder terkait lainnya bisa tukar ilmu dan ke depan bisa memberikan kebermanfaatan lebih luas," ujar dia.
Suyitno juga mengungkapkan, Balitbang Diklat Kemenag juga memiliki tugas berat, salah satunya menjadi penyangga kebijakan Kemenag dalam bentuk policy brief. "Makanya kita updateing terkait isu-isu keagamaan, pendidikan keagamaan, dan kemasyarakatan. Agar kebutuhan human resourves, semua program kemenag harus berbasis riset," ucap dia.