News

Festival Film Purbalingga Rangsang Kreativitas Sineas Lokal dengan Dana Indonesiana

Caption : Nonton bareng layar tancap dalam rangka Festival Film Purbalingga. Foto: Istimewa

JAKARTA -- Dengan adanya Dana Indonesiana yang dikucurkan pemerintah, Festival Film Purbalingga semakin antusias merangsang kreativitas sineas-sineas lokal. Kucuran Dana Indonesiana sebesar Rp 2,5 miliar per tahun, mereka kelola dengan sebaik-baiknya.

Direktur Fesival Film Purbalingga, Nangki Nirmanto mengatakan, pihaknya mulai mendapatkan kucuran Dana Indonesia pada 2022 lalu. Mereka masuk kategori penilaian komite seleksi.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

’’Jadi langsung ditunjuk Komite Seleksi. Bukan kita melakukan submit atau pendaftaran,’’ ujar Nangki dalam siaran persnya, Sabtu (9/3/2024).

Baca Juga: Pelaku Seni Berharap Dana Abadi Kebudayaan Tetap Dipertahankan

Nangki menjelaskan, kucuran Dana Indonesiana itu merupakan apresiasi atau penghargaan atas konsistensi mereka, khususnya rutin menyelenggaraan Festival Film Purbalingga sejak 2007 lalu. Menurut dia, uang program Dana Indonesiana yang mereka terima masuk kategori penguatan kelembagaan.

’’Kita senang banget dengan adanya pendanaan ini,’’ ucap dia.

Lewat anggaran itu, mereka menjalankan rangkaian festival dengan aneka kegiatan yang semakin berkualitas. Diantaranya adalah pembuatan film oleh sineas-sineas Purbalingga dan sekitarnya.

Para sineas itu adalah murid-murid dari jenjang SMP dan SMA. Setiap tahunnya, kata dia, kegiatan Festival Film Purbalingga bisa menghasilan sampa 20-30 karya film dari sineas-sineas lokal. Secara khusus dibentuk tim untuk mendampingi pembuatan film, mulai dari penggalian ide, produksi, sampai dengan pasca produksi.

Film-film yang mengutamakan muatan lokal itu, kemudian diputar lewat media layar tancap. Sebelum ada Dana Indonesia, mereka biasanya hanya bisa membuka sebanyak 16 titik pemutaran layar tancap. ’’Setelah ada Dana Indonesia ini, kita bisa membuka nonton layar tancap sampai 30 titik,’’ kata dia. Kemudian, pembuatan film bisa sampai melibatkan 20 sekolah.

Nangki menuturkan, mereka juga bertekat untuk terus melakukan regenerasi. Caranya dengan membuat kelas-kelas non formal untuk komunitas film lokal. Sehingga keberadaan sineas di kawasan Purbalingga dan sekitarnya terus bermunculan ke depannya. Nangki berharap program Dana Indonesiana yang bersumber dari Dana Abadi Pendidikan itu terus dipertahankan.

Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid menjelaskan, Dana Indonesiana merupakan pemanfaatan hasil kelola Dana Abadi Kebudayaan. Tujuan utama dari program ini adalah menempatkan publik, pelaku budaya sebagai inisiator dan penggerak pemajuan kebudayaan.

Seiring dengan perjalanan waktu, Dana Indonesiana memberikan kontribusi dalam membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan dan pemajuan kebudayaan di Indonesia.

Hilmar menambahkan, pendanaan Dana Indonesiana juga untuk memperkuat ekosistem kebudayaan di Indonesia. Contoh kongkretnya adalah berbagai kegiatan kebudayaan berbasis masyarakat. Meliputi produksi seni, riset kebudayaan, sampai dengan partisipasi dalam forum kebudayaan dunia.

"Kegiatan-kegiatan itu menjadi pendorong bagi para seniman dan budayawan Indonesia untuk semakin giat berinovasi serta meningkatkan kreativitasnya," jelas Hilmar.

 

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Scribo Ergo Sum - Sampaikanlah walau satu berita