News

Sepanjang 2023, YBM BRILiaN Cegah Stunting di 18 Titik

Yayasan Baitul Maal (YBM) BRILiaN menggelar bakti sosial kesehatan

BOYANESIA.REPUBLIKA.CO.ID -- Sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional, Yayasan Baitul Maal (YBM) BRILiaN berkomitmen sejalan dengan UU No. 23 tahun 2011, di mana salah satu tujuan pengelolaan zakat adalah mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan pengentasan kemiskinan.

Pengelolaan dilakukan melalui pendistribusian dan pendayagunaan dana zakat, infaq, sedekah (ZIS) dan dana sosial keagamaan lainnya (DSKL) melalui pendekatan lima pilar program yaitu Program Sosial, Pendidikan, Ekonomi, Dakwah dan Kesehatan.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Melalui intervensi lima pilar tersebut, zakat diharapkan dapat memberi dampak positif kepada mustahik selaku penerima manfaat program. Salah satu pilar tersebut, yaitu pilar kesehatan diwujudkan melalui penanggulangan stunting.

Sepanjang tahun 2023, YBM BRILiaN telah menyelenggarakan program pencegahan stunting di 18 titik di seluruh Indonesia dengan tidak kurang dari 700 penerima manfaat dengan melibatkan 18 pendamping ahli gizi. Selama 90 hari dilakukan pendampingan intensif meliputi pemberian asupan makan bergizi, edukasi pola hidup sehat kepada orang tua, dan monitoring oleh ahli gizi.

Rabu (7/2/2024) kemarin, YBM BRILiaN bersama Ikatan Wanita Bank Rakyat Indonesia (IWABRI) kembali menggelar Bakti Sosial Kesehatan dalam rangka penaggulangan stunting di Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (8/2/2024). Kegiatan yang diselenggarakan di Rumah Pitung Museum Kebaharian Jakarta ini memberikan pelayanan kesehatan, paket pendidikan, dan paket sembako untuk masyarakat setempat.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Badan Pengurus YBM BRILiaN Dadang Permana, Dadang Permana menyampaikan hasil pelaksanaan program yang dilakukan selama 90 hari terhadap 700 anak. Hasilnya, menurut dia, terjadi peningkatan berat badan sebesar 87 persen atau sebanyak 609 anak, terjadi peningkatan tinggi badan yang signifikan sebesar 94 persen atau sebanyak 659 anak, 40 persen atau 283 anak dinyatakan telah bebas stunting.

Adapun 60 persen anak masih terdapat gap antara kondisi saat ini dengan kondisi idealnya, hal ini terjadi karena beberapa faktor yaitu, adanya penyakit penyerta pada anak, belum berjalannya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada keluarga anak stunting, kesalahan pola asuh orang tua terhadap anak.

"Kondisi lingkungan sekitar yang kurang mendukung sehingga membutuhkan treatment lanjutan agar status gizinya naik menjadi bebas stunting," jelas Dadang dalam siaran pers yang diterima, Kamis (8/2/2024).

Sementara itu, Ketua Pengurus IWABRI Rena Sunarso menjelaskan, kegiatan ini merupakan exit program Peduli Stunting yang sudah dilaksanakan 90 hari sebelumnya. "Kegiatan ini bentuk kolaborasi IWABRI dengan YBM BRILiaN yang sudah berlangsung lama dan menjadi bentuk nyata dari BRI Group," ucap Rena.

Acara ini juga dihadiri Wakil Walikota Jakarta Utara Juani Yusuf , Camat Cilincing Anita Permatasari, dan Forkopimda Kota Jakarta Utara serta tokoh masyarakat setempat.

Junaidi Yusuf sangat mengapresiasi dan mendukung program ini serta berharap kegiatan ini dapat terus dilakukan dan memberikan manfaat bagi masyarakat.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Scribo Ergo Sum - Sampaikanlah walau satu berita