RS Indonesia di Gaza Diserang Israel, Begini Respons Ketum PBNU
BOYANESIA.REPUBLIKA.CO.ID -- Dalam beberapa hari ini terakhir ini Israel melakukan serangan brutal terhadap Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza, Palestina. Tiga orang relawan Indonesia juga masih berada di sana untuk membantu para korban.
Menanggapi hal itu, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menjelaskan bahwa apa yang terjadi di Palestina bukan hanya soal rumah sakit dan relawan Indonesia saja, tapi ini merupakan masalah kemanusiaan secara keseluruhan.
“Ini bukan soal Rumah Sakit Indonesia atau relawan Indonesia, sekali lagi ini kemanusiaan, dan kita tidak ingin cuma saling marah,” ujar Gus Yahya di Jakarta, Selasa (21/11/2023).
Baca Juga: Ponpes Al-Fath Cegah Ujaran Kebencian di Pesantren
Karena, yang Gus Yahya lihat sekarang ini justru responsnya adalah, yang pro Palestina marah ke Israel dan yang pro Israel marah ke Palestina. Kedua belah pihak hanya mengedapankan amarah.
Sehingga, Gus Yahya berharap semua pihak sekarang ini bisa berpikir lebih jernih dan jujur dalam melihat akar masalah dalam konflik Israel dan Palestina.
“Kita ingin mengajak semua orang melihat ini sebagai masalah kemanusiaan bersama supaya orang kemudian mampu dengan lebih jernih, lebih jujur melihat akar permasalahan,” ucap Gus Yahya.
Baca Juga: Bacaan Doa Ketika Turun Hujan dan Mendengar Petir
“Dan kemudian punya kemauan bersama untuk mencari jalan keluar yang maslahat untuk semua orang bukan hanya untuk salah satu pihak saja,” kata dia.
Sebelumnya, Rumah Sakit Indonesia yang terletak di utara Gaza menjadi sasaran pengeboman dan serangan pasukan penjajah Israel (IDF) sejak Senin (19/11/2023) pagi waktu setempat. Serangan yang berlanjut hingga siang hari itu menewaskan 12 orang termasuk dokter dan pasien.
Aljazirah melaporkan, staf di salah satu rumah sakit terbesar di Gaza utara itu meminta bantuan mendesak dari PBB dan Palang Merah setelah pasukan Israel mengepung fasilitas medis tersebut dan membombardir daerah tersebut. Tim medis mengatakan bahwa rumah sakit tersebut menjadi sasaran dalam semalam tanpa peringatan sebelumnya.