News

Laznas DPF Kuatkan Peran ISF dalam Program Pemberdayaan Ekonomi Umat

Penguatan peran Islamic Social Finance di Labuhanbatu, Sumatera Utara

BOYANESIA.REPUBLIKA.CO.ID -- Dalam rangka menguatkan peran Islamic Social Finance (ISF) dalam Program pemberdayaan ekonomi umat, Lembaga Amil Zakat Nasional Djalaluddin Pane Foudation (Laznas DPF) bersama Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Labuhanbatu melakukan penandatanganan MoU.

Baca Juga: Cr7 Bertemu Putra Mahkota Saudi di Acara Piala Dunia Esports 2024

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Penandatangan ini dilaksanakan di Aula Mapenda Asrama Haji Rantauprapat pada Rabu (18/10/2023) lalu. Acara yang dihadiri oleh penyuluh agama dan para kepala KUA ini dimaksudkan untuk memperkuat peran ISF, khususnya di Labuhanbatu, Sumatera Utara.

Dalam sambutannya, Kepala Kantor Kementerian Agama Labuhanbatu, Asbin Pasaribu berharap ke depan integritas pengelolaan zakat dan wakaf di lingkungan Kemenag Labuhanbatu bisa menjadi prioritas. Hal ini dilakukan agar amil-amil Kemenag Labuhanbatu mendapatkan kepercayaan dari masyarakat yang ada.

Baca Juga: 7 Tips Beribadah di Hari Jumat

“Kepada Laznas DPF, kami berharap juga bisa mendapatkan coaching yang intensif. Terutama untuk para penyuluh agama yang ke depannya mereka kami harapkan mampu menjadi amil-amil yang profesional," ujar Ashbin dalam siaran pers yang diterima, Jumat (27/10/2023).

Dalam sambutannya, Debby FL Pane selaku Ketua Dewan Pembina laznas DPF menyampaikan bahwa bagi DPF Labuhanbatu adalah rumah utamanya. Menurut dia, Djalaluddin Pane melakukan pengabdian panjang sebagai guru hingga menjadi bupati fi Labuhanbatu.

Dia mengatakan, pengabdian Djalaluddin Pane di sini menginspirasi Laznas DPF mendirikan lembaga ini. “Bapak Djalaluddin Pane punya keinginan yang besar atas sekolah-sekolah di desa. Makanya lembaga ini adalah wujud nyata dari wasiatnya, agar segala rezeki yang Allah titipkan kepadanya dan keturunannya sebagian harus disalurkan untuk pendidikan," ucap Debby.

Baca Juga: Harapan Wamenag untuk Para Peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional

Selain penandatanganan MoU, dalam acara ini KH Wahfiudin Sakam juga menyampaikan tentang peran Islamic Social Finance dalam pemberdayaan umat. Dalam paparannya, Kiai Wahfi menyampaikan bahwa gap antara potensi zakat dengan yang terhimpun masih sangat besar.

"Artinya, kepercayaan publik masih rendah. Pekerjaan rumah terbesar kita saat ini adalah meliterasi. Bapak Ibu penyuluh agama kami harapkan untuk bisa aktif memberikan pengertian dan pemahaman betapa hebatnya ibadah dari rukun Islam ketiga ini," kata Kiai Wahfi.

Dia menambahkan, dalam dunia yang serba tidak pasti ini dan sistem ekonomi yang rentan runtuh memerlukan sebuah upaya alternatif untuk dilakukan.

Baca Juga: Istitha'ah Kesehatan akan Jadi Syarat Pelunasan Bipih, Ini Respons Ormas Islam dan DPR

"Skema Islamic Social Finance dalam beberapa praktik yang kita lihat bagaimana wakafnya Sayyidina Utsman dan beberapa wakaf lain yang mampu membangun umat jadi jauh lebih berdaya” kata Wahfi.

Penandatangan MoU dan kegiatan ini selanjutnya akan ditindaklanjuti oleh seluruh Kantor Urusan Agama se Kabupaten Labuhanbatu. Laznas DPF bersama masing-masing KUA akan menyusun program bersama untuk membangun pemberdayaan umat.

 

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Scribo Ergo Sum - Sampaikanlah walau satu berita