News

Hari Santri Nasional, Komunitas Santri Ajak Masyarakat Stop Politik Uang

Sejumlah santri melintas di depan baliho ketika menghadiri apel Hari Santri Nasional (HSN) 2023 di Tugu Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur, Ahad (22/10/2023).

BOYANESIA.REPUBLIKA.CO.ID -- Dalam momentum peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2023, Komunitas Internet Cerdas Indonesia (ICI) yang didirikan oleh para santri mengajak masyarakat untuk menghentikan praktik politik uang yang meracuni proses politik.

Selain itu, mereka secara resmi juga meluncurkan situs stoppolitikuang.or.id, yang bertujuan memberikan edukasi politik yang terkait dengan Gerakan Anti Politik Uang (GAPU). Situs ini dibangun untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang Gerakan Anti Politik Uang (GAPU).

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

GAPU merupakan inisiatif yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat dengan tujuan mulia, yaitu mengurangi praktek politik uang dalam pemilihan umum dan seluruh proses politik. Hasil akhir yang diharapkan adalah terciptanya demokrasi yang lebih bersih, transparan, dan adil.

Baca Juga: Ronaldo Jadi Superhero dalam Laga Al Nassr Vs Damac

Salah satu inisiator GAPU, Dr. Tgk. Rahmat Saputra menegaskan bahwa praktik politik uang yang selama ini menjadi lumrah dan membudaya dalam kontestasi politik harus dihentikan. Ia menekankan bahwa hal tersebut jelas-jelas melanggar hukum negara dan bertentangan dengan nilai-nilai agama Islam.

"Perlu kita ingat bahwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah lama mengeluarkan fatwa yang menyatakan politik uang haram hukumnya," ujar Rachmat, Ahad (22/10/2023).

Oleh karena itu, lanjut dia, tidak ada alasan lagi bagi masyarakat untuk meragukan keharaman praktik ini. Apalagi, kata dia, dalam Pasal 515 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu telah disebutkan bahwa individu yang terlibat dalam praktik politik uang dapat dikenai hukuman penjara selama tiga tahun.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Cetak Free Kick Indah untuk Al Nassr, Tonton Videonya di Sini

Alumni Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah ini juga menguraikan dampak negatif dari politik uang, yang antara lain merusak proses demokrasi, membodohi rakyat, membuat biaya politik mahal yang memunculkan politik transaksional sehingga korupsi dijadikan sebagai solusi.

"Praktik politik uang berubah menjadi transaksi bisnis yang tidak seharusnya terjadi dalam dunia politik. Hal ini mengarah pada pemilihan pemimpin yang tidak dipilih berdasarkan kapasitas, kemampuan, rekam jejak, dan visi mereka, melainkan berdasarkan kekayaan dan uang yang mereka berikan kepada pemilih," jelas Rachmat.

Untuk mengatasi masalah ini, Rahmat mengajak seluruh lapisan masyarakat, tanpa memandang latar belakang, untuk bersatu, berbicara, dan bergerak bersama-sama untuk menghentikan praktek politik uang.

Baca Juga: 7 Perbedaan Pulau Bawean dan Madura

"Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan membuat video pendek yang mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam Gerakan Anti Politik Uang, dan membagikannya melalui media sosial," ucap Rachmat.

Inisiatif ini juga sejalan dengan STAI Darul Hikmah Aceh Barat yang pada 15 Desember 2023 lalu mengadakan konferensi internasional atau International Conference on Dayah Studies (ICODS 2023) yang mengambil tema "Fenomena Politik Uang dalam Pemilu dan Pemilihan Tahun 2024 melalui Perspektif Islam".

Dengan diluncurkannya situs stoppolitikuang.or.id, Rachmat berharap masyarakat dapat lebih mudah memahami gerakan anti politik uang dan dapat mengakses informasi yang mendukung upaya pemberantasan politik uang.

Baca Juga: Ronaldo Vs Messi Siapa yang Terbaik? Ini Kata Petinju Anthony Joshua

"Komunitas ICI optimis bahwa dengan dukungan seluruh elemen masyarakat, Indonesia dapat memperkuat fondasi demokrasi yang lebih kuat dan integritas yang lebih tinggi dalam proses politiknya," kata Ketua STAI Darul Hikmah Aceh ini.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Scribo Ergo Sum - Sampaikanlah walau satu berita