Agama

Dewan Kesenian Jakarta Dukung Gagasan Pembentukan Kementerian Kebudayaan

Aliansi Budaya Rakyat (Abra) dan Radio Republik Indonesia (RRI) menggelar diskusi bertajuk “Menyongsong Kementerian Kebudayaan” di Jakarta, Senin (18/3/2024).

JAKARTA -- Ketua Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), Bambang Prihadi mendukung gagasan pembentukan Kementerian Kebudayaan. Hal ini disampaikan dia saat menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk “Menyongsong Kementerian Kebudayaan” yang digelar Aliansi Budaya Rakyat (Abra) dan Radio Republik Indonesia (RRI) di Jakarta pada Senin (18/3/2024).

Menurut dia, sangat penting untuk memajukan kebudayaan secara konsisten. Dia pun mencontohkan perjalanan Korea yang membutuhkan waktu 40 tahun untuk mengejar ketertinggalan dalam bidang kebudayaan.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

“ini menegaskan perlunya lembaga yang tidak sekadar direktorat atau direktorat jenderal. Oleh karenanya, ini perlu kita dukung (pembentukan Kementerian Kebudayaan)," ujar Bambang.

Dalam acara yang sama, Praktisi Kebijakan Budaya dan Arkeolog, Joe Marbun juga mengungkapkan bahwa visi pendirian Kementerian Kebudayaan perlu didukung oleh seluruh elemen masyarakat. Menurut dia, kebudayaan membutuhkan pendekatan yang lebih holistik dan terintegrasi.

“Banyak masukan dan masalah yang muncul maka lahir ide untuk membuat sebuah Kementerian Kebudayaan tetapi jangan sampai jika ini sudah dibentuk, fungsinya menjadi tidak jelas,” ucap Joe Marbun.

Karena itu, dia mengajak masyarakat untuk terus mengawal dengan menyuarakan pentingnya pembentukan Kementerian Kebudayaan yang sesuai fungsi dan dapat menjadi solusi kebudayaan di Indonesia.

Pembentukan Kementerian Kebudayaan dianggap krusial untuk menangani kekayaan budaya Indonesia secara lebih terfokus dan terarah. Karena itu, Menteri Kebudayaan pun disarankan tidsk berasal dari kalangan partai politik untuk memastikan profesionalisme dan netralitas

Pengamat dan akademisi, Rocky Gerung menegaskan bahwa kebudayaan tidak boleh semata-mata menjadi fungsi dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), melainkan harus terlepas dari birokratisasi yang berlebihan.

Dia menekankan pentingnya keberadaan seorang menteri yang memiliki pemahaman yang cukup dalam bidang kebudayaan.

“Jika ditanya siapa yang lebih bagus menjadi (Menteri) Kementerian Kebudayaan? Ya pasti yang dikenal, teman saya misalnya Fay (nama panggilan dari Hilmar Farid Direktur Jenderal Kebudayaan RI saat ini). Dia yang mengerti daripada mencari orang yang disodorkan oleh partai politik,” kata Rocky.

 

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Scribo Ergo Sum - Sampaikanlah walau satu berita